Imperial College London, sebagai contoh, telah mengambil langkah proaktif dengan membentuk empat sekolah konvergensi ilmu lintas bidang.
Inisiatif ini bertujuan untuk melampaui batas-batas disiplin ilmu tradisional, memfasilitasi kolaborasi yang lebih erat antara para peneliti, dan mendorong inovasi dalam bidang-bidang strategis seperti kecerdasan buatan, teknologi medis, dan ilmu iklim.
Dengan model kolaboratif ini, Imperial College London tidak hanya memperkuat posisi mereka di dunia akademik, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat global.
Di sisi lain, University of Pennsylvania turut berkontribusi dalam upaya mengatasi krisis iklim.
Melalui kolaborasi interdisipliner yang melibatkan para akademisi dari berbagai bidang, perguruan tinggi ini sedang menggali potensi solusi pembiayaan iklim yang inovatif.
Menyusul keputusan penting mengenai Tujuan Kuantitatif Kolektif Baru pada Konferensi Iklim PBB 2024 (COP29), para peneliti di University of Pennsylvania bekerja sama dengan para praktisi untuk merumuskan ide-ide baru yang dapat mendorong transisi menuju ekonomi rendah karbon.
University of Cambridge juga mengambil peran aktif dalam mendorong kolaborasi internasional.
Dengan menjalin kemitraan dengan berbagai perguruan tinggi terkemuka di seluruh dunia, Cambridge berupaya untuk menciptakan momentum di sekitar solusi kebijakan yang paling menjanjikan.
Kerja sama dengan London School of Economics, misalnya, difokuskan pada pengembangan jalur netralitas karbon yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
Sementara itu, kemitraan dengan School of Governance di University of Witwatersrand bertujuan untuk melibatkan perusahaan-perusahaan terkemuka dalam pengembangan kebijakan publik yang berkelanjutan.
Selain itu, kolaborasi dengan University of Manchester dalam membangun klaster inovasi lintas Inggris menunjukkan komitmen Cambridge untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif di seluruh wilayah.
Baca Juga: Bumi Semakin Rapuh pada 2024, Ilmuwan Wanti-wanti Datangnya Ancaman yang Lebih Buruk