Mengapa Kematian Ibu Bisa Jadi Peristiwa yang Mengubah Hidup Seseorang?

By Ade S, Sabtu, 18 Januari 2025 | 10:03 WIB
Kehilangan seorang ibu, seperti yang dialami oleh Mahfud MD, biasanya akan menjadi peristiwa monumental dalam hidup setiap individu. (Tangkapan layar akun Instagram Mahfud MD)

Hari-hari awal setelah kepergian ibu seringkali terasa seperti menjalani sebuah rutinitas survival. Kita mencari kekuatan untuk melakukan hal-hal sederhana seperti mandi, membuat rencana pemakaman, atau sekadar makan.

"Hari-hari itu akan berlalu dalam kabur, dan kemudian Anda mungkin melihat ke belakang dengan sedikit atau bahkan tanpa ingatan tentang apa yang terjadi – sebuah reaksi yang sepenuhnya normal terhadap keterkejutan tubuh Anda," papar Canon

Seiring waktu, keterkejutan perlahan mereda, namun kesedihan mendalam mulai muncul. Kesedihan ini bisa datang secara tiba-tiba, dipicu oleh hal-hal yang tak terduga. Kadang, kita bahkan mencari pemicu kesedihan untuk melepaskan emosi yang terpendam. Air mata bisa mengalir begitu saja, tanpa peringatan, membuat kita terkejut dengan kedalaman kesedihan yang kita rasakan.

Reaksi fisiologis

Menangis, napas yang memburu, gangguan pencernaan, dan berbagai reaksi fisik lainnya merupakan cara alami tubuh kita merespons perubahan besar. Tanpa reaksi-reaksi ini, emosi yang terlalu kuat tidak akan memiliki saluran untuk keluar.

Keterkejutan adalah kondisi yang erat kaitannya dengan reaksi-reaksi tersebut. Tubuh kita, yang biasanya sangat efisien dalam menghubungkan berbagai hal dan menjaga segala sesuatunya berjalan lancar, akan mengalami kesulitan ketika harus menghadapi kesedihan yang mendalam dan abstrak.

Sebagai mekanisme pertahanan diri, tubuh Anda akan berusaha melindungi Anda dari rasa sakit kehilangan ibu yang begitu mendadak dan menyakitkan. Akibatnya, Anda mungkin merasa berperilaku seperti biasa dan bertanya-tanya mengapa tidak merasakan kesedihan atau kemarahan yang lebih intens.

"Anda mungkin tengah berenang di kedalaman kebas dan kabut otak," ungkap Canon. "Kemungkinan besar Anda akan mendapati tidur tiba-tiba menjadi tidak terduga, dan pikiran Anda mungkin menjadi asing."

Ketika rasa kebas mulai lenyap

Ketika rasa kebas yang menyelimuti Anda usai kepergian ibu tercinta mulai memudar, emosi yang sangat kuat akan bergantian menguasai diri Anda. Kemarahan, rasa bersalah, kebencian, kelegaan, kesengsaraan, dan keputusasaan adalah beberapa di antaranya. Anda akan merasa seperti sedang berlayar di lautan emosi yang tak berujung, mencoba memahami setiap ombak yang datang menerpa.

Proses ini bisa berlangsung berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Pikiran Anda akan terus berusaha mencari makna di tengah kekacauan emosi yang tengah Anda alami.

Baca Juga: Sebagian Orang Tidak Alami Stres, Tapi Apakah Mereka Lebih Bahagia?