Simulasi komputer dilakukan dalam kurun waktu 200 tahun ke depa. Hasilnya menunjukkan bahwa puing-puing yang berukuran lebih dari 20 cm akan bertambah sebanyak 1,5 kali lipat.
Namun, partikel yang lebih kecil akan bertambah lebih banyak lagi. Sampah berukuran antara 10 cm dan 20 cm diperkirakan akan bertambah sebanyak 3,2 kali lipat dan puing-puing berukuran kurang dari 10 cm akan bertambah sebanyak 13 hingga 20 kali lipat.
Satu ulasan tentang keadaan sampah antariksa yang diterbitkan dalam jurnal Science. Ulasan itu menyebutkan, “Pada kenyataannya, situasinya pasti akan lebih buruk karena wahana antariksa dan tahap orbitnya akan terus diluncurkan.” Artikel tersebut bertajuk Risks in Space from Orbiting Debris.
Kita menjadi semakin bergantung pada konstelasi satelit yang terus bertambah di atas sana. Satelit tidak hanya sangat berharga bagi sains, tetapi juga digunakan untuk komunikasi, navigasi, prakiraan cuaca, dan banyak lagi.
Jadi, daripada menghentikan peluncuran di masa mendatang, para peneliti menyelidiki serangkaian metode untuk membuang dan mengurangi sampah antariksa.
Apa yang sedang dilakukan ilmuwan? Berbagai konsep yang sedang dikembangkan untuk mengendalikan sampah antariksa sering kali terdengar lebih seperti fiksi ilmiah alih-alih kenyataan.
JAXA, badan antariksa Jepang, menguji cambuk antariksa elektronik yang membentang sepanjang enam kali lapangan sepak bola. Cambuk itu dikenal sebagai tali pengikat elektrodinamik (EDT).
Tali yang dialiri listrik, yang panjangnya hampir 700 meter, ditutup dengan pemberat seberat 20 kg. Saat dikerahkan, tali ini dimaksudkan untuk menjatuhkan puing-puing dari orbit, membuatnya terbakar di atmosfer Bumi.
Dan itu bukanlah satu-satunya pilihan. Usulan lain termasuk magnet raksasa, tombak, dan jaring untuk mengurangi awan puing yang terus bertambah dengan aman. Banyak negara mengatasi masalah ini dari sisi lain persamaan.
Negara-negara memastikan bahwa setiap pengorbit buatan manusia di masa depan memiliki rencana akhir masa pakai yang tepat. Tujuannya adalah membatasi awan puing yang terus bertambah yang menyelimuti planet asal kita.