Pusat Edukasi Hiu Paus Resmi Dibuka di Teluk Saleh, Dorong Kesadaran Global

By Ade S, Selasa, 4 Februari 2025 | 16:03 WIB
Duta Besar Prancis untuk Indonesia Fabien Penone (tengah) didampingi Senior Vice President and Executive Chair Konservasi Indoesia Meizani Irmadhiany (kiri) menyimak salah satu informasi yang disajikan di dalam Learning Center Hiu Paus di Labuan Jambu, Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat, Senin 3 Februari 2025.
Duta Besar Prancis untuk Indonesia Fabien Penone (tengah) didampingi Senior Vice President and Executive Chair Konservasi Indoesia Meizani Irmadhiany (kiri) menyimak salah satu informasi yang disajikan di dalam Learning Center Hiu Paus di Labuan Jambu, Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat, Senin 3 Februari 2025. (Nuniek/Konservasi Indonesia)

Ekspedisi Teluk Saleh ungkap temuan baru

Pada bulan Oktober tahun lalu, para peneliti dari Konservasi Indonesia bersama tim ekspedisi Teluk Saleh melakukan penelitian di perairan Teluk Saleh. Dalam ekspedisi selama delapan hari tersebut, mereka tidak hanya mengkaji kehidupan hiu paus, tetapi juga menemukan spesies baru ikan gobi kerdil. Spesies baru ini ditemukan di area terumbu karang perairan dangkal.

Spesies ikan gobi kerdil yang baru ditemukan ini diberi nama Eviota samota. Nama ini merupakan akronim dari Saleh, Moyo, dan Tambora. Eviota samota memiliki ciri khas pada pola pori kanal sensorik di bagian kepalanya.

Eviota samota.
Eviota samota. (Dok. Konservasi Indonesia)

Pada bagian kepala Eviota samota, hanya terdapat pori SOT atau pori supraotik berpasangan, dan PITO atau pori interorbital posterior berpasangan. Pola ini sebelumnya hanya ditemukan pada dua spesies lain dalam genus yang sama, yaitu E. pseudaprica dan E. amphipora. Meskipun demikian, Eviota samota berbeda dengan kedua spesies tersebut dalam pola warna tubuh dan jumlah sinar pada sirip punggung serta sirip anal.

"Spesies baru ini hanya ditemukan di dua lokasi di Teluk Saleh. Namun, kemungkinan besar spesies ini juga ada di wilayah lain di Indonesia," kata Iqbal Herwata, Focal Species Conservation Senior Manager Konservasi Indonesia.

Iqbal menjelaskan bahwa kedua spesimen Eviota samota diambil dari terumbu karang dangkal dengan kedalaman 3–5 meter. Mereka ditemukan di celah-celah koloni karang hidup yang halus di laguna. Terumbu karang di teluk ini terlindung dari ombak besar, tetapi terkena dampak sedimentasi dari tanah akibat perubahan penggunaan lahan di daerah pesisir sekitarnya.

Penemuan Eviota samota menjadikannya spesies ke-134 yang dideskripsikan dalam genus Eviota. Hal ini sekaligus menambah kekayaan keanekaragaman kelompok ikan gobi di wilayah Indo-Pasifik.

"Teluk Saleh ini unik karena ukurannya kecil namun memiliki keanekaragaman yang tinggi. Dalam survei delapan hari saja, ditemukan 570 spesies, termasuk potensi enam spesies baru seperti Eviota samota yang telah terkonfirmasi," tutur Iqbal.

Iqbal menambahkan bahwa dengan sirkulasi arus yang terbatas, Teluk Saleh memiliki komposisi spesies yang khas, tetapi sangat rentan terhadap ancaman karena isolasinya.