Selain itu, HFC juga digunakan sebagai propelan dalam semprotan asma dan kaleng semprot aerosol teknis, sebagai bahan pengembang busa, serta dalam alat pemadam kebakaran. Pada tahun 2021, sektor perdagangan grosir dan eceran, serta perbaikan kendaraan bermotor dan sepeda motor, menjadi sektor utama yang menggunakan HFC.
* Perfluorokarbon (PFC): Senyawa buatan manusia ini umumnya digunakan dalam berbagai proses manufaktur industri.
* Sulfur heksafluorida (SF6): Gas ini memiliki aplikasi utama sebagai isolasi listrik, terutama dalam peralatan transmisi dan distribusi tenaga listrik.
* Nitrogen trifluorida (NF3): NF3 digunakan sebagai gas pembersih ruang dalam proses produksi semikonduktor. Gas ini berfungsi untuk membersihkan residu yang tidak diinginkan dari komponen mikroprosesor dan sirkuit selama proses pembuatan.
Penjelasan Pengaruh Gas Rumah Kaca Terhadap Pemanasan Global
Mengingat bahwa berbagai jenis gas rumah kaca memiliki potensi pemanasan global yang berbeda, dampak kumulatifnya sering kali dikonversi menjadi satuan setara CO2. Konversi ini dilakukan untuk mempermudah perbandingan dan analisis dampak berbagai gas rumah kaca.
Pada tahun 2021, total emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh kegiatan ekonomi di Uni Eropa mencapai 3,6 miliar ton dalam satuan setara CO2. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 22% dibandingkan dengan tingkat emisi pada tahun 2008.
Dalam komposisi emisi gas rumah kaca di Uni Eropa pada tahun 2021, CO2 merupakan kontributor terbesar, mencapai hampir 80% dari total volume emisi. Metana menyusul di urutan kedua dengan lebih dari 12% dari total emisi.
Meskipun metana memiliki umur tinggal yang lebih pendek di atmosfer dibandingkan dengan CO2, gas ini memiliki kemampuan untuk menyerap lebih banyak energi matahari. Selain itu, metana juga merupakan polutan udara yang berbahaya, dan kebocoran metana dapat menimbulkan risiko ledakan.
Secara keseluruhan, kelompok gas-F hanya menyumbang sekitar 2,5% dari total emisi gas rumah kaca di Uni Eropa. Meskipun proporsinya relatif kecil, gas-gas F ini memiliki efektivitas yang jauh lebih tinggi dalam memerangkap panas dibandingkan dengan CO2. Hal ini berarti bahwa meskipun dipancarkan dalam jumlah yang lebih sedikit, gas-gas F tetap memberikan kontribusi signifikan terhadap pemanasan global.
Dengan memahami secara mendalam bagaimana gas-gas tersebut bekerja, kita telah menjelaskan pengaruh gas rumah kaca terhadap pemanasan global, sehingga kita bisa lebih bijak dalam mengambil tindakan untuk mengurangi dampak negatifnya.