Selidik Ilmiah Santan dalam Opor Ayam, Hidangan Favorit saat Idulfitri

By Ricky Jenihansen, Senin, 31 Maret 2025 | 12:00 WIB
Ilustrasi opor ayam. Bagaimana sebenarnya pengaruh santan dalam opor ayam terhadap kesehatan? Simak selidik ilmiahnya berikut ini.
Ilustrasi opor ayam. Bagaimana sebenarnya pengaruh santan dalam opor ayam terhadap kesehatan? Simak selidik ilmiahnya berikut ini. (Freepik)

Insulin sendiri merupakan hormon penting yang berperan dalam pemecahan glukosa dan pengendalian kadar gula darah.

Sebuah penelitian pada tahun 2020 menemukan bahwa tikus yang mengonsumsi santan lebih mungkin mengalami penurunan berat badan dan lemak visceral dibandingkan dengan tikus yang mengonsumsi jenis susu lainnya atau pola makan berbeda.

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kombinasi antara santan dan pola makan tinggi protein dapat membantu mengurangi atau mengontrol lemak perut, penambahan berat badan, nafsu makan, kadar kolesterol, dan trigliserida.

Namun, berbagai faktor lain juga dapat memengaruhi berat badan seseorang, seperti tingkat aktivitas fisik dan jumlah makanan yang dikonsumsi.

Selain itu, santan memiliki kandungan lemak dan karbohidrat yang cukup tinggi, sehingga konsumsi berlebihan dapat menyebabkan kenaikan berat badan.

Oleh karena itu, diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami lebih lanjut bagaimana santan memengaruhi berat badan secara keseluruhan.

2. Kesehatan Jantung

Beberapa bukti menunjukkan bahwa asam laurat, salah satu antioksidan yang terdapat dalam santan, dapat membantu mencegah stroke dan penyakit jantung.

Penelitian pada hewan juga menunjukkan bahwa kombinasi antara pola makan tinggi protein dan santan dapat membantu mengontrol kadar kolesterol.

Baca Juga: Kakh, Kue Khas Idulfitri di Mesir yang Berasal dari Zaman Firaun

Namun, hingga saat ini, belum ada cukup bukti yang memastikan bahwa santan benar-benar bermanfaat bagi kesehatan jantung. Selain itu, santan mengandung jenis lemak yang sama dengan minyak kelapa, yaitu lemak jenuh.

Terlalu banyak lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL atau yang sering disebut sebagai "kolesterol jahat". Oleh karena itu, American Heart Association (AHA) tidak merekomendasikan konsumsi minyak kelapa secara rutin, karena bukti menunjukkan bahwa minyak kelapa dapat meningkatkan kadar LDL dalam tubuh.