Saat itu, tim Chattopadhyay mencapai pulau dengan perahu kecil dan mengalami kesulitan untuk berlabuh. Sementara itu, beberapa anggota suku Sentinel berada di pinggir pantai dengan membawa busur dan panah.
Tim kemudian mulai mengapungkan buah kelapa ke arah mereka dan anggota suku Sentinel menginjakkan kaki ke air untuk mengambilnya.
Sepuluh bulan kemudian, Chattopadhyay datang kembali ke Pulau Sentinel Utara bersama timnya. Kali ini orang-orang Sentinel lebih familiar dengan para peneliti.
Namun, keakraban itu berubah ketika salah satu peneliti mencoba mengambil hiasan dari daun yang dikenakan anggota suku. Pria tersebut kemudian marah dan mengeluarkan pisaunya.
Perjalanannya yang ketiga ke Pulau Sentinel Utara dirusak oleh cuaca buruk. Saat sampai di pantai, tidak ada satu orang pun di sana.
Tahun 2004
Setelah gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004, pemerintah India menerbangkan helikopter di atas Kepulauan Andaman untuk melihat bagaimana nasib berbagai komunitas. Ajaibnya, mereka sebagian besar tidak terpengaruh dengan bencana tersebut.
Tahun 2006
Sunder Raj dan Pandit Tiwari tewas pada tahun 2006 ketika perahu yang mereka gunakan untuk memanen kepiting terhanyut ke pulau tersebut.
Suku Sentinel mengubur mayat-mayat tersebut, tetapi Penjaga Pantai India akhirnya mengambil satu mayat, meskipun diserang dengan panah.
Tahun 2018
Pada tahun 2018, seorang misionaris Amerika John Allen Chau telah dibunuh oleh orang Sentinel. Tampaknya, Allen sedang mengunjungi pulau itu dalam sebuah misi keagamaan.
Ia menulis dalam jurnalnya, "Tuhan, apakah pulau ini benteng terakhir Setan yang belum pernah didengar atau bahkan diberi kesempatan mendengar nama-Mu?"
Baca Juga: Kala Kematian Misionaris di Pulau Sentinel Utara Justru Bahayakan Penduduk Asli