Selain itu, dilansir National Geographic, Xu Xing dari IVPP Beijing juga mengatakan bahwa penemuan fosil dinosaurus di Provinsi Liaoning memberikan pencerahan tentang kehidupan selama Mesozoikum, khususnya 130 juta hingga 110 juta tahun yang lalu, yakni masa yang ditandai dengan diversifikasi dinosaurus, mamalia, burung, dan tanaman berbunga.
Xu menegaskan, "Liaoning membuka jendela pada akhir Mesozoikum yang lebih lengkap dan lebih mendalam daripada tempat lain di Bumi."
Alasannya adalah keanekaragaman dan kelimpahan besar tumbuhan dan hewan darat serta fosilisasinya. Di sebagian besar situs, hanya tulang yang dapat ditemukan.
Di Liaoning, partikel halus abu dan lumpur yang menutupi hewan mengawetkan bagian tubuh yang lunak dan mencegah pembusukan dengan menutup oksigen.
Letusan gunung berapi yang berulang di Liaoning menciptakan lapisan lapisan fosil yang membentang jutaan tahun. Sejauh ini, lebih dari 60 spesies tumbuhan, hampir 90 spesies vertebrata, dan sekitar 300 spesies invertebrata telah diidentifikasi.
Ahli paleontologi bahkan kagum dengan fosil dinosaurus dengan isi perut yang dapat diidentifikasi sebagai tulang kadal dan mamalia, dan pada fosil burung yang mengandung biji tumbuhan.
"Situs tersebut tidak hanya mengawetkan tulang, tetapi juga sering kali kerangka utuh," kata ahli paleontologi Hans-Dieter Sues dari Smithsonian Institution, "dan beberapa burung terawetkan dengan sangat baik sehingga Anda dapat membedakan antara jantan dan betina. Liaoning unik."
Baca Juga: Tambang di Inggris Ungkap Jejak Kaki Dinosaurus Berusia 166 Juta Tahun
---Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat. Simak ragam ulasan jurnalistik tentang sejarah, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui pranala WhatsApp Channel https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News https://shorturl.at/xtDSd. Ketika arus informasi begitu cepat, jadilah bagian dari komunitas yang selalu haus akan pengetahuan yang mendalam.