Tradisi Sepatu Merah Kepausan, Mengapa Paus Fransiskus Menolaknya?

By Sysilia Tanhati, Selasa, 22 April 2025 | 19:00 WIB
Tradisi mengenakan sepatu merah telah diterapkan selama berabad-abad oleh paus Gereja Katolik. Namun mengapa Paus Fransiskus menentangnya?
Tradisi mengenakan sepatu merah telah diterapkan selama berabad-abad oleh paus Gereja Katolik. Namun mengapa Paus Fransiskus menentangnya? (Berengallio/Wikipedia)

Dengan demikian, ada juga “ungu suci” untuk para uskup Katolik. Singkatnya, itu adalah simbol kepemimpinan -- yang merupakan ciri khas paus.

Namun mengapa warna merah yang digunakan? Penggunaan warna merah untuk sepatu paus, secara tradisional dipahami sebagai simbol darah para martir. Warna merah juga menjadi simbol kesediaan untuk mati demi iman dan simbol sengsara Kristus.

Paus Fransiskus menolak mengenakan sepatu merah, mengapa?

Dalam pertemuan pertamanya dengan pers pada 16 Maret 2013, Paus Fransiskus mengatakan kepada wartawan, “Betapa saya menginginkan gereja yang miskin dan untuk orang miskin!”

Sejak menjadi paus, ia tidak pernah berhenti mencari cara untuk mewujudkan keinginan itu. Paus Fransiskus memulainya dengan apa yang ia sebut “pertobatan kepausan.”

Ia memulainya pada malam pemilihannya di “Ruang Air Mata”. Ia menolak menerima mozzetta beludru merah berhias bulu cerpelai, salib dada emas, dan sepatu merah.

Semua itu telah disiapkan untuk paus baru. Sebaliknya, Paus Fransiskus justru mengenakan salib perak sederhana dan sepatu hitam usang.

“Hal ini mengejutkan banyak orang, dimulai dengan para kardinal yang baru saja memilihnya,” tulis Gerard O’Connell di laman American Magazine.

Mereka tidak tahu bahwa sebagai uskup di Argentina, ia berpakaian seperti pastor biasa. Ia mengenakan jas hitam tetapi tidak pernah mengenakan rantai dan salib di balik jas. Penggunaan salib di depan jas biasanya akan menunjukkan pangkat seorang uskup.

Ketika Paus Yohanes Paulus II mengangkat Jorge Mario Bergoglio (namanya sebelum menjadi Paus Fransiskus) menjadi kardinal, ia tidak membeli jubah baru. Sebaliknya, ia meminta agar pakaian pendahulunya diubah agar pas untuknya.

Paus Fransiskus kembali mengejutkan para elektor segera setelah menyapa umat di Lapangan Santo Petrus untuk pertama kalinya sebagai paus.

Baca Juga: Mengapa Pemakaman Paus Fransiskus Disebut Bakal Keluar dari Tradisi?