Nationalgeographic.co.id—Dengan tengkorak sebesar kulkas dan gigi setajam pisau daging, Tyrannosaurus rex adalah salah satu predator paling menakutkan yang pernah hidup di bumi.
Namun di balik keganasannya, ada satu ciri fisik yang tampak janggal: lengannya yang kecil, nyaris tidak proporsional dengan tubuhnya yang raksasa.
Mengapa evolusi membentuk raja dinosaurus ini dengan sepasang lengan mungil yang tampak tidak berguna? Apakah benar-benar tidak ada fungsinya, atau justru tersembunyi peran penting di balik bentuknya yang aneh?
Seperti diketahui, dengan gigitan paling kuat di antara semua hewan darat yang pernah hidup, Tyrannosaurus rex adalah predator yang ganas.
Lebih dari 66 juta tahun lalu, raksasa ini menjelajahi hutan zaman Kapur Akhir, memburu mangsanya seperti Triceratops atau Edmontosaurus.
Ciri fisiknya dengan lengannya yang sangat kecil tentu tidak sesuai dengan kemampuannya mengintimidasi. Namun ternyata, T. rex bukan satu-satunya dinosaurus yang memiliki lengan kecil dibandingkan dengan tubuhnya yang besar.
Banyak kerabatnya dalam kelompok theropoda—dinosaurus berkaki dua yang umumnya pemakan daging—juga memiliki ciri serupa. Lantas mengapa banyak theropoda berevolusi dengan lengan yang pendek seperti halnya Tyrannosaurus rex?
Para ilmuwan telah mengajukan beberapa hipotesis
Sebuah studi tahun 2021 yang diterbitkan dalam jurnal Acta Palaeontologica Polonica mengusulkan bahwa theropoda pemecah tulang seperti T. rex mengembangkan lengan kecil agar tidak saling menggigit saat sedang makan.
Bukti fosil menunjukkan bahwa dinosaurus ini kemungkinan memangsa secara berkelompok, sehingga ukuran lengan yang kecil mungkin merupakan bentuk adaptasi untuk menghindari kecelakaan, seperti tercabiknya lengan saat sekelompok theropoda mengerubungi seekor Triceratops yang berhasil ditaklukkan.
Namun, sampai saat ini, hal tersebut masih sebatas hipotesis. “Itu kisah yang menarik,” kata John Hutchinson, ahli biologi dari Royal Veterinary College, University of London, yang tidak terlibat dalam studi tersebut. “Tapi pada akhirnya, saya rasa kita belum benar-benar tahu.”
Baca Juga: Ruopodosaurus clava, Spesies Baru Dinosaurus yang Berzirah dan Berekor Gada