Seperti kapal-kapal lain pada masanya, Titanic mengisolasi penumpang kelas tiga. Isolasi itu mengikuti hukum Amerika Serikat yang membatasi pergerakan imigran dalam upaya mencegah penyebaran penyakit menular.
Sentuhan akhir bagi Titanic
Para pekerja bergegas menyelesaikan pengecatan dan polesan terakhir pada tanggal 31 Maret 1912. Saat itu, Edward John Smith yang berusia 62 tahun, kapten pada semua pelayaran perdana White Star, naik ke atas kapal. Ia akan mengawasi uji coba Titanic. Uji coba itu merupakan pengujian akhir untuk memastikan kapal akan berfungsi sesuai standar yang ditetapkan saat kapal itu dibuat.
Smith mengumumkan bahwa pelayaran Titanic akan menjadi pelayaran Atlantik terakhirnya. Sekembalinya ke Inggris, ia akan pensiun dengan senang hati. Kapal tersebut lulus uji coba laut dan menerima sertifikasi dari British Board of Trade.
Titanic berlayar ke Southampton untuk mengangkut batu bara dan penumpang pertamanya. Pada pagi hari tanggal 10 April, ada kerumunan orang di sepanjang dermaga Southampton. Mereka tercengang melihat kapal raksasa yang tampaknya tidak dapat tenggelam itu.
Penumpang Sylvia Caldwell bertanya kepada seorang awak dek, “Apakah kapal ini benar-benar tidak dapat tenggelam?” Ia menjawab, “Ya, Nona. Tuhan sendiri tidak dapat menenggelamkan kapal ini.”
Awal dari akhir
Kapal besar itu berlayar pada siang hari. Di saat yang sama, tujuh stoker (“pemadam kebakaran” yang bekerja di ruang ketel kapal), berlari ke kapal. Namun mereka gagal naik ke atas kapal. Para stoker rupanya asyik minum di sebuah pub dan lupa waktu. Tidak diragukan lagi mereka merasa kecewa.
Saat kapal bergerak di sepanjang Sungai Southampton, kapal itu melewati kapal New York yang sedang berlabuh. Hisapan dari Titanic menarik New York dari dermaga dan memutuskan tali tambatannya. Tepat sebelum kapal yang lebih kecil itu dapat ditarik ke Titanic, Smith memerintahkan ledakan dari baling-baling kiri kapalnya. Ledakan membuka ruang di antara keduanya. Titanic nyaris bertabrakan.
Titanic kemudian melaju ke Cherbourg, Prancis, dan Queenstown, Irlandia. Lebih banyak penumpang naik. Beberapa turun. Titanic mengucapkan selamat tinggal ke Queenstown pada 11 April. Penumpang yang turun Francis Browne mengambil gambar terakhir Titanic yang mengapung. Kerumunan orang memenuhi dek buritan untuk melihat daratan untuk terakhir kalinya.
Titanic kemudian melaju ke barat dan menghilang dari pandangan. Seorang penumpang kelas tiga memainkan lagu Irlandia yang sedih “Erin's Lament” dengan alat musik bagpipe. Titanic sedang dalam perjalanan menuju Atlantik yang terbuka.
---Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat. Simak ragam ulasan jurnalistik seputar sejarah, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui pranala WhatsApp Channel https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News https://shorturl.at/xtDSd. Ketika arus informasi begitu cepat, jadilah bagian dari komunitas yang haus akan pengetahuan mendalam dan akurat.