Tak Seperti yang Digambarkan dalam Film, Beginilah Sebenarnya Bentuk Lidah T-rex

By Tatik Ariyani, Jumat, 30 Mei 2025 | 16:00 WIB
T.rex
T.rex ()

Burung kolibri memiliki tulang hyoid yang sangat panjang, bahkan melingkari tengkorak dan terletak di lubang hidung burung. Saat digunakan, lidah bertulang burung kolibri bisa memanjang hingga dua kali panjang paruhnya.

Melihat struktur yang sama pada pterosaurus, para peneliti mengatakan kemungkinan evolusi lidah bertulang dan kemampuan terbang saling terkait. Ketika lengan berevolusi menjadi sayap, dinosaurus terbang kehilangan kemampuan untuk menangkap mangsa.

Clarke mengatakan lidah canggih ini dapat berfungsi sebagai cara baru untuk mendapatkan makanan, fitur yang juga terlihat pada burung modern.

Lidah T-rex jelas tidak sebanding dengan lidah manusia, tetapi konstruksinya mirip, tidak terbuat dari tulang, melainkan jaringan dan otot tebal. Karena tulang hyoidnya pada dasarnya terdiri dari dua batang pendek yang terletak jauh di bagian belakang tenggorokan, lidahnya menempel di dasar mulut, sehingga tidak mungkin digerakkan bebas seperti lidah bertulang yang lentur pada burung.

Ada satu keanehan dalam penelitian yang tidak dapat dijelaskan Clarke. Dinosaurus berlapis baja (seperti stegosaurus atau ankylosaurus) juga memiliki tulang hyoid yang kompleks, meskipun mereka adalah hewan yang sangat berbeda dari dinosaurus bersayap.

Clarke mengatakan bahwa ia juga belum yakin apa fungsi lidah yang menempel pada T-rex, tetapi berdasarkan pengamatan terhadap buaya—yang memiliki tulang hyoid sederhana yang serupa—kemungkinan besar lidah itu berkaitan dengan cara mereka makan.

Lidah datar memang masuk akal bagi buaya, yang menelan mangsanya utuh-utuh—lidah panjang dan bertulang mungkin justru akan mengganggu proses itu. Atau mungkin saja lidah itu memang ditakdirkan menjadi landasan bagi burung-burung biru cerah yang biasa mematuki sisa-sisa daging dari sela gigi buaya.

---Pengetahuan tak terbatas kini lebih dekat. Simak ragam ulasan jurnalistik seputar sejarah, budaya, sains, alam, dan lingkungan dari National Geographic Indonesia melalui pranala WhatsApp Channel https://shorturl.at/IbZ5i dan Google News   https://shorturl.at/xtDSd. Ketika arus informasi begitu cepat, jadilah bagian dari komunitas yang haus akan pengetahuan mendalam dan akurat.