Aksi nekat tersebut kemudian mendapat perhatian dari Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA).
Mereka lalu menghubungi dan mengundang Venzha untuk mengetahui NASA lebih jauh.
NASA pun mengajak dirinya untuk bekerja sama dalam bidang inovasi space science karena tertarik dengan apa yang dilakukan oleh Venzha Christ.
Sebagai informasi, alumnus Institut Seni Indonesia Yogyakarta ini adalah pegiat seni yang coba mengombinasikan space dan art.
Semua itu diawali dengan usaha dia bersama ketiga temannya yang mendirikan House of Natural Fiber (HONF) pada 1999.
Laboratorium new media art atau seni media baru ini adalah tempat kumpul orang-orang dari berbagai lintas disiplin ilmu yang tertarik membahas seni, teknologi, ilmu pengetahuan, dan masyarakat.
Baru pada 2011, HONF mengukuhkan dirinya sebagai yayasan atau institusi yang fokus terhadap space science.
Dari sini barulah lahir space art.
Atas dasar itu, NASA lalu mengajak Venzha untuk berkolaborasi dalam pameran bertajuk a human adventure di Art Science Museum, Singapura.
Dirinya dipercaya lembaga tersebut untuk memperkenalkan penggabungan art dan science dalam bidang space science.
Baca juga: ‘Yanny’ atau ‘Laurel’: Mengapa Kita Bisa Mendengar Kata yang Berbeda?
Venzha yang membawa nama HONF juga memamerkan DIY Radio Astronomi yang sudah dikembangkannya sehingga bisa memvisualisasikan gelombang luar angkasa yang tertangkap.