Berkembangnya Tren Minum Tanpa Sedotan Plastik di Beberapa Negara

By Gita Laras Widyaningrum, Minggu, 17 Juni 2018 | 16:41 WIB
Mengganti sedotan plastik dengan stainless steel bisa membantu mengurangi sampah plastik. (MichellePatrickPhotographyLLC)

Hotel-hotel dan perusahaan pun sudah sadar akan hal ini. Resor Soneya telah melarang penggunaan sedotan plastik pada 2008, sementara Hotel Cayuga mengganti sedotan plastiknya dengan yang bambu sejak 2010. Hotel-hotel seperti ini membuka jalan bagi gerakan mengurangi sampah plastik dan memotivasi yang lainnya untuk melakukan hal yang sama.

Selain Soneya dan Cayuga, hotel yang melarang penggunaan sedotan plastik, meliputi: Four Seasons, AccorHotels di Amerika Tengah dan Utara, Marriot Internasional di Inggris, Taj Hotel Palaces Resorts Safaris, AVANI, dan Anantara.

Baca Juga : Eksperimen Letusan Gunung Berapi Gagal, 59 Siswa di India Terluka

Meskipun aksi individu juga memiliki dampak pada lingkungan, namun pengaruh industri yang melarang penggunaan plastik sangat besar. Adanya larangan dari satu hotel bisa mengurangi jutaan sampah sedotan plastik setiap tahunnya.

“Banyak orang tidak memikirkan pengaruh dari tindakan sederhana seperti menggunakan sedotan plastik yang ternyata berbahaya bagi ekosistem laut dan generasi mendatang. Industri perhotelan dan pariwisata memiliki kewajiban untuk mulai mengurangi sampah plastik,” papar David Laris, koki sekaligus kepala kreatif di Catchet Hospitality Group.

Untuk mengganti sedotan plastik, kita bisa menggunakan sedotan yang terbuat dari bambu, kaca, dan stainless steel. Atau cara terbaiknya adalah tidak menggunakan sedotan sama sekali.

#BumiAtauPlastik #SayaPilihBumi

Kisah ini merupakan bagian dari Bumi atau Plastik?—upaya tahunan kami untuk meningkatkan kepedulian tentang krisis sampah plastik global. Baca ulasan-ulasan lainnya dalam majalah National Geographic edisi Juni 2018