Kisah Amalia Usmaianti, Salah Satu Dokter Pengabdi di Pedalaman Papua

By Gregorius Bhisma Adinaya, Rabu, 20 Juni 2018 | 12:04 WIB
Dokter Amalia dan timnya membuat tandu untuk pasien di jalanan berlumpur (Facebook)

Baca juga: Hewan Laut Berjatuhan dari Langit Tiongkok, Mengapa Itu Bisa Terjadi?

Diketahui, dia adalah seorang bidan, satu tim dengan Amalia, yang jatuh sakit dan pingsan setelah menempuh 7 kilometer perjalanan.

Meskipun harus menandu rekannya, rombongan itu terus melanjutkan perjalanan karena jika kembali ke puskemas, jarak yang ditempuh akan lebih jauh. Selain itu, ada kekhawatiran munculnya hewan melata karena hari hampir petang.

 Apa yang dialami oleh Amalia dan rombongannya, itu pula yang dijalani masyarakat untuk mendapatkan akses kesehatan.

“Banyak masyarakat sakit yang dibopong keluarganya sendiri, namun mereka tidak punya alat untuk merekam kepedihan yang mereka rasakan puluhan tahun,” tulis Amalia, dalam postingannya.

Amalia berharap, unggahannya dapat diketahui oleh dunia luar dan tempatnya mengabdi mendapat perhatian, khususnya dari pemerintah.

Baca juga: Dari Mana Olahraga Sepak Bola Berasal? Ini Penjelasan Peneliti

“Saya rasa kami hanyalah perantara, agar desa tersebut dapat dilihat oleh dunia luar. Bahwa masih ada tempat yang ditinggali masyarakat Indonesia yang jauh dari kita, jauh dari alat komunikasi, yang belum ada listrik, sinyal radio dan sebagainya,” tulis dokter asal Aceh itu.

Serba terbatas Saat diwawancarai Kompas.com, Kamis (14/6/2018), Amalia menjelaskan banyak hal terkait kondisi pedalaman Papua, tempatnya mengabdi.

Dokter Amalia. (Dok. Pribadi)

Sebelum adanya Tim Nusantara Sehat pada 2015, banyak warga di Distrik Ninati lebih memilih berobat ke Papua Nugini karena terbatasnya layanan kesehatan di tempat mereka tinggal.