Serangkaian gambar mengerikan yang dipublikasikan oleh aktivis pelindung hewan, Sea Sheperd, menunjukkan pembantaian paus sirip yang terancam punah di Islandia. Mereka telah lama memantau perburuan paus sirip yang dilakukan di negara tersebut – terutama oleh perusahaan Hvalur hf.
Untuk menjalankan aksinya, Hvalur hf memiliki dua kapal untuk memburu paus sirip . Perusahaan ini bahkan memiliki stasiun penangkapan ikan paus di Hvalfjörður, pantai barat Islandia.
Kristján Loftsson, Managing Director Hvalur hf, mengatakan, dengan ribuan paus sirip yang ada di perairan Islandia, perusahaannya hanya menangkap persentase kecil dari keseluruhan populasi di wilayah tersebut.
“Hvalur hf sendiri memiliki kuota 161 paus sirip untuk ditangkap dari jumlah totalnya yang mencapai 40 ribu,” kata Loftsson kepada Fox News.
Baca juga: Yang Harus Dilakukan Jika Bertemu Arapaima Gigas, Si Ikan Predator
Islandia merupakan satu-satunya negara di mana mamalia laut bisa diburu demi kepentingan komersial. Paus-paus ini boleh diburu selama musim 100 hari yang dimulai sejak 10 Juni lalu.
“Jika Anda seorang petani yang memiliki 40 ribu ternak, Anda pasti juga akan memotong setidaknya 161 ekor setiap tahunnya. Sama seperti stok ikan paus yang sehat tersebut. Ini adalah proses berkelanjutan,” tambahnya.
Kapal-kapal Hvalur hf telah menangkap tujuh paus sirip dalam musim ini.
Perburuan paus yang kontroversial di Islandia tersebut, pernah dihentikan pada 2015. Kala itu, pemerintah Jepang menolak mengimpor paus tangkapan Islandia karena kurangnya penelitian terkait persyaratan kesehatan.
Namun, Sea Sheperd melaporkan, perburuan paus sirip demi tujuan perdagangan, berlangsung kembali belum lama ini.
Padahal, mamalia terbesar kedua di dunia setelah paus biru tersebut termasuk hewan terancam punah.
Baca juga: Kengerian Pupil Pada Mata Kucing Menurut Sains, Bukan Mistis
Dimulainya kembali perburuan komersial telah memicu kecaman dari aktivis hak-hak binatang. International Fund for Animal Welfare (IFAW) menggambarkan penangkapan ikan demi tujuan komersial sebagai “perbuatan yang sangat kejam”.
Sekitar 706 paus sirip telah dibunuh sejak Islandia menyerukan penangkapan ikan paus untuk diperdagangkan, 12 tahun lalu.
“Membunuh paus sangat tidak manusiawi,” kata Sigursteinn Masson, perwakilan IFAW di Islandia.
“Ketika para pemburu menemukan paus sirip, mereka menembakkan meriam dengan tombak berujung granat untuk menusuk mamalia tersebut. Tali yang melekat pada tombak memungkinkan pemburu mengikat paus ke kapal dan menariknya ke stasiun penangkapan,” papar PETA, dalam salah satu unggahan blognya.