Baca juga: Sejak Tiga Ribu Tahun Lalu, Kuda Telah Memiliki Dokter Gigi
Pada suatu waktu, seorang Mayor Inggris menjadi "klien" Fahmy. Sang Mayor pun dilayani penuh di dalam kamar. Tidak hanya itu, Fahmy memabukkannya dengan candu dan alkohol hingga tak sadarkan diri.
Eppler dan Stanstede pun tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan besar ini. Mereka masuk dan menggeledah sang Mayor. Keberuntungan pun berpihak, di dalam tas kulit buaya yang dibawa oleh Mayor Inggris ini terdapat rencana pertahanan tentara Inggris di Kairo.
Misi mereka pun sukses, membawa informasi untuk memuluskan Operasi Condor.
Penari perut melawan penari perut
Keberuntungan yang didapat oleh pihak Nazi sepertinya juga didapatkan oleh pihak sekutu, dan keberuntungan yang didapatkan Eppler dkk. nampaknya dengan segera meninggalkan mereka.
Setelah berhasil mendapatkan rencana pertahanan tentara Inggris, Eppler dan Stanstede pun merayakan keberhasilan mereka di sebuah pub.
Seperti kebanyakan pria di pub itu, Eppler pun terbius oleh kecantikan seorang penari perut di sana. Bagaimana tidak, penari perut itu memiliki warna mata hitam, berwajah wanita Arab, dan bentuk tubuh yang menarik.
Baca juga: Di Balik Maraknya Kekerasan Terhadap Jurnalis Amerika Pada Abad 19
Gayung bersambut, penari perut itu menatap mata Eppler seakan mencoba menggoda. Eppler yang tidak kuasa menahan godaan itu pun dengan segera menghampiri sang penari.
Eppler dan Stanstede menghabiskan waktu dengan para penari perut di dalam rumah mereka. Penari perut ini pun melayani sang mata-mata Nazi dengan cumbuan, candu, dan alkohol. Ya, persis seperti ketika Fahmy mencoba menjatuhkan seorang mayor Inggris.
Kedua agen Abwehr ini pun tidak sadarkan diri karena mabuk akan alkohol dan candu. Sial bagi mereka, para penari yang berada di dalam kamar yang sama dengan mereka ternyata mata-mata dari pihak sekutu.