Mata-mata cantik ini berasal dari pasukan Haganah, organisasi paramiliter Yahudi di wilayah Palestina—saat masih menjadi wilayah mandat Britania Raya pada tahun 1920 hingga 1948. Wajah Arab mereka memudahkan dalam misi penyamaran di Kairo.
Baca juga: Pembantaian Paus Sirip yang Terancam Punah demi Tujuan Komersial
Mudah bagi para agen Haganah, Eppler dan Stanstede yang sedang tidak sadarkan diri pun digeledah. Mereka menemukan kode rahasia yang dipakai untuk menghubungi markas besar mereka di wilayah Afrika.
Atas temuan ini, tentara Inggris dan sekutu pun membuat informasi-informasi palsu mengenai rencana pertahanan mereka. Pasukan yang dipimpin oleh Erwin Rommel ini pun memakan umpan dengan kode "Condor" dari tentara Inggris.
Sang Jenderal pun mengirimkan pasukan Panzerarmee Afrika—pasukan Jerman-Italia—lengkap dengan tank menuju Alam Halfa, sebuah wilayah di selatan El Alamein untuk melancarkan serangan.
Pasukan Panzerarmee Afrika masuk dalam perangkap. Ranjau-ranjau yang dipersiapkan oleh tentara Inggris pun menyambut dan melontarkan mereka ke berbagai penjuru. Tidak berhenti sampai di situ, belum sempat memulihkan diri dan melakukan koordinasi, pasukan Nazi ini kembali digempur oleh musuh.
Kegagalan ini pun membuat mereka terusir dan gagal dalam usaha untuk merebut Afrika. Peperangan ini kemudian dikenal dengan "Pertempuran Alam El Halfa". (Bhisma Adinaya/National Geographic Indonesia)
Baca juga: Data 120 Juta Pengguna Facebook Terumbar Dalam Laman Aplikasi Kuis