Ini Cara Penyelam Mengeluarkan Anak-anak yang Terjebak di Gua Thailand

By Gita Laras Widyaningrum, Senin, 9 Juli 2018 | 16:38 WIB
()

Empat dari 12 anak yang terjebak di gua Thang Luam berhasil diselamatkan dan dalam kondisi kesehatan yang baik, pada Minggu (8/7) kemarin.

Untuk bisa keluar dari gua, anak-anak tersebut harus menjelajahi gua sepanjang empat kilometer dengan bantuan tangki oksigen yang ditambatkan di badan penyelam.

Sekitar satu kilometer perjalanan ditempuh sambil menyelam sehingga mereka harus mengenakan masker selam full face.

Sebuah laporan menyatakan bahwa para anggota tim sepak bola itu sama sekali tidak bisa berenang. Pelajaran berenang jarang diterapkan di Thailand, itulah sebabnya banyak kasus tenggelam pada anak-anak berusia di bawah 15 tahun.

Selama beberapa hari, anak-anak yang terjebak, diberikan pelajaran berenang dan menyelam sebelum memulai perjalanan keluar dari gua.

Baca juga: Perjuangan Panjang Menyelamatkan Remaja Thailand yang Terjebak di Gua

Sebelumnya, para ahli dihadapkan pada dua pilihan untuk menyelamatkan 12 anak-anak dan pelatih sepak bola yang terjebak ini. Yakni, apakah bertahan di dalam gua sampai musim hujan berakhir, atau menyelam.

Menyelam dianggap berbahaya karena kondisi gua yang sulit untuk dijelajahi. Para penyelam profesional pun mengakui hal tersebut – mereka bahkan membutuhkan waktu total 11 jam untuk masuk dan keluar dari gua.

Cara ini sulit dilakukan karena selain tidak memiliki pengalaman menyelam, anak-anak tersebut juga belum makan selama dua minggu. Ini membuat kondisi fisik mereka tidak cukup kuat untuk menyelam.

Pilihan satu-satunya pada saat itu adalah bertahan di dalam gua – dengan prioritas mengirimkan makanan, minuman, obat-obatan dan tangki oksigen untuk para korban.

Namun, Jumat lalu, pemerintah setempat memperingatkan bahwa kadar oksigen di gua telah turun dari 21% menjadi 15%. Kondisi ini menyebabkan salah satu anggota tim penyelamat, Saman Gunan, meninggal akibat kekurangan oksigen setelah mengirimkan tangki ke dalam gua.

Melihat hal tersebut, tim penyelamat tak memiliki pilihan lain. Mereka akhirnya memutuskan untuk mencoba teknik penyelamatan yang berani namun berbahaya – yakni dengan membawa anak-anak yang tidak bisa berenang itu menyelam ke luar gua.