Penemu Lampu Lalu Lintas dan Perjalanan Perkembangan Teknologinya

By Gregorius Bhisma Adinaya, Selasa, 10 Juli 2018 | 13:51 WIB
Lampu lalu lintas (Thinkstock)

Lampu lalu lintas rancangan Lester Farnsworth Wire menyerupai rumah burung dengan empat sisi dan ter (Lutfi Fauziah)

Lampu lalu lintas rancangan Ernest Sirrine. (U.S. Patent Office)

Sementara itu, William Ghiglieri dari San Fransisco mematenkan sinyal lalu lintas otomatis pertama yang menggunakan cahaya merah dan hijau pada 1917. Rancangan Ghiglieri memiliki opsi untuk dioperasikan secara manual atau otomatis.

Baca juga: Alasan Beberapa Orang Takut Naik Pesawat dan Cara Mengatasinya

Kemudian pada 1920, William Potts, seorang polisi Detroit, mengembangkan beberapa sistem lampu lalu lintas otomatis, termasuk sinyal tiga warna pertama, yang menambahkan lampu kuning sebagai tanda untuk “hati-hati”.

Sinyal untuk pejalan kali pertama kali digabungkan dengan lampu lintas pada tahun 1930-an. John S. Allen, penemu Amerika, mengajukan hak paten atas sinyal lalu lintas untuk pejalan kaki. Alen merancang sinyal pejalan kaki yang dipasang di bibir trotoar.

Masa depan lampu lalu lintas

Lampu lalu lintas terus mengalami peningkatan. Banyak lampu lalu lintas “cerdas” yang dapat memonitor situasi lalu lintas secara real-time, termasuk arah, volume dan kepadatan, serta mengutamakan sistem transportasi umum.

Di masa depan, seiring perkembangan teknologi yang menghadirkan mobil swakemudi, banyak perbaikan dan improvisasi pada sinyal lalu lintas dengan mempertimbangkan teknologi baru yang bakal muncul.

Para peneliti di MIT Senseable City Lab mempublikasikan sebuah penelitian di jurnal PloS ONE tahun ini, berupa skenario yang menganggap bahwa lampu lalu lintas tidak ada.

Baca juga: 32 Tahun Berlalu, Begini Kondisi Alam di Zona Radioaktif Chernobyl

Potensi di masa depan, semua mobil otomatis bakal berkomunikasi dengan sesamanya di persimpangan. Konsepnya, alih-alih berhenti, mobil-mobil swakemudi itu justru secara otomatis mengatur kecepatannya untuk melewati persimpangan dan mengatur jarak aman dengan kendaraan lainnya. Sistem ini fleksibel dan dapat dirancang untuk memperhitungkan pejalan kaki dan pesepeda.