Berbagai Upaya yang Dilakukan Ilmuwan Untuk Menyelamatkan Pisang

By Mar'atus Syarifah, Rabu, 8 Agustus 2018 | 13:58 WIB
Peneliti tengah menyelamatkan pisang dari ancaman penyakit. (gpointstudio/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id Pisang saat ini sedang dihantui oleh kelangkaan. Beberapa penyakit menghampiri buah berwarna kuning ini. Salah satunya adalah penyakit panama. Penyakit berupa infeksi jamur tersebut sedang menyebar di Asia dan Afrika. Bahkan, dikhawatirkan akan segera menyebar ke Amerika.

"Ancaman terbesarnya adalah jutaan orang dari daerah tropis bergantung pada pisang sebagai salah satu komponen makanan mereka, pisang juga merupakan pendorong utama ekonomi pedesaan, menyediakan pekerjaan dan pendapatan bagi pekerja dan petani kecil,” ungkap Silvia Campos, dari Fairtrade International.

Para ilmuwan memutar otak mencari solusi atas permasalahan pisang di dunia. Selain memerangi penyakit, usaha lain juga dilakukan oleh petani pisang dengan berpindah dari area yang tidak terinfeksi.

Baca Juga: Pembunuhan John Lennon Ternyata Telah Direncanakan 2 Bulan Sebelumnya

Untuk memperlambat penyebaran penyakit, tindakan karantina juga dilakukan. Karantina dilakukan dengan membatasi pergerakan orang, peralatan dan bahan tanaman.

Upaya tersebut berhasil di beberapa tempat di Australia. Upaya merawat sepatu, kendaraan pertanian, mesin dan alat dengan disinfektan juga dilakukan agar terbebas dari segala ancaman penyakit.

Ilmuwan juga menemukan cara lain untuk memperlambat penyebaran penyakit, yaitu dengan mendukung mikrobioma tanaman pisang. Para ilmuwan semakin sadar akan pentingnya kesehatan manusia dari mikro-organisme dalam usus manusia.

Sanderson Bellamy, ahli ekologi dari Cardiff University, percaya bahwa keanekaragaman hayati yang lebih besar akan menjadikan pisang lebih tahan terhadap ancaman penyakit. Salah satu cara untuk melakukannya adalah melalui penggunaan penutup tanah bervegetasi.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2014, peneliti Australia menemukan tanaman pisang yang dikelilingi dengan vegetasi lebih kuat melawan penyakit daripada tanaman yang dibiarkan sendiri dengan herbisida.

Baca Juga: Menyedihkan, Setiap 25 Menit Satu Gajah di Afrika Mati Dibunuh

Sanderson Bellamy berpendapat, petani besar harus mengikuti langkah petani kecil yang menanam tanaman lain seperti alpukat, mangga, coklat dan jagung di sekitar tanaman pisang mereka. 

"Keragaman tanaman dan jamur serta bakteri yang lebih besar memperkenalkan dinamika ekosistem baru, yang dapat mengurangi tekanan penyakit," kata Bellamy.

Pendekatan konvensional untuk memilih tanaman individu yang menunjukkan ketahanan yang lebih besar terhadap penyakit kurang layak dengan pisang.

Pisang liar dikemas dengan biji besar dan memiliki sedikit daging yang dapat dimakan. Pisang domestikasi, yang kembali setidaknya 7.000 tahun, melibatkan seleksi oleh petani tanaman yang menghasilkan pisang dengan biji yang lebih sedikit. Pisang Cavendish modern adalah klon, yang berarti mereka tidak memiliki keragaman genetik yang biasanya memberikan ketahanan yang lebih besar terhadap hama dan penyakit bagi beberapa individu dalam suatu spesies.

Usaha lain juga dilakukan oleh Profesor James Dale, dari Queensland University. Dale menganalisis susunan genetik dari berbagai tanaman pisang yang berpotensi kebal terhadap TR4. Ia mengidentifikasi dan mematenkan dua gen yang dianggap dapat bertanggung jawab sebagai upaya perlindungan pisang.

Baca Juga: Durasi Tidur Berlebih, Memiliki Kaitan Dengan Kematian Seseorang

Dale memodifikasi saluran tanaman pisang jenis Cavendish secara genetika dengan memasukkan salinan yang paling menjanjikan dari dua gen yang ditemukannya.

Kemudian Dale menanamnya pada area yang penuh dengan TR4 di Australia. Setelah tiga tahun, salah satu dari tujuh tanamannya dinyatakan bebas penyakit, sementara tiga lainnya terinfeksi. 

Dalam penelitiannya, Dale menunjukkan kemungkinan untuk mematikan bagian kode genetik pisang Cavendish menggunakan alat pengeditan gen presisi yang disebut Crispr-Cas9.

Dale berharap dapat mengembangkan Cavendish yang diedit dengan gen lain yang lebih aktif dan tahan terhadap TR4. Pendekatan ini diperkirakan akan memakan waktu hingga tujuh tahun untuk mengembangkan penelitiannya.

Tantangan terbesar untuk memproduksi pisang yang tahan terhadap TR4 dianggap oleh banyak peneliti sebagai hal yang tidak ilmiah. Namun, banyak pihak di seluruh dunia saat ini sedang berusaha mengejar kemungkinan yang ada.