Cara Jepang Bertahan Dari Serangan Gempa Bumi yang Kerap Terjadi

By Gita Laras Widyaningrum, Kamis, 9 Agustus 2018 | 14:02 WIB
Terkait gempa, Jepang belajar dari masa lalu mereka. (kwasny221/Getty Images/iStockphoto)

Di daerah pesisir, sistem ini berkontribusi dalam meminimalisasi jumlah korban dengan memberi peringatan 5-10 menit sebelum tsunami datang.

Selain itu, Japan Meteorological Agency juga telah memasang lebih dari 200 stasiun peramal gempa di seluruh negara tersebut.

Dengan semua informasi yang dikumpulkan dari stasiun-stasiun itu, pemerintah dapat menganalisis data, mengidentifikasi ruang lingkup bencana, serta memprediksi waktu terjadinya gempa di masing-masing wilayah Jepang. Kemudian, mereka akan mempublikasikan peringatan kepada masyarakat sehingga dapat mempersiapkan diri.

Evakuasi mandiri

Untuk mengurangi dampak bencana alam, pemerintah Jepang telah memberikan panduan mengenai cara bertahan hidup jika gempa menyerang. Negara ini juga telah membangun fasilitas darurat yang bisa menampung banyak orang jika bencana besar terjadi.

Yang harus dilakukan para penduduk adalah mempersiapkan ‘ransel gawat darurat’ – masing-masing satu untuk setiap anggota keluarga – yang berisi benda-benda penting seperti senter, obat-obatan, selimut, masker, tali, radio, serta makanan untuk tiga hari hingga seminggu.

Selain itu, pusat evakuasi lokal yang dibentuk warga (umumnya memakai ruang senam di sekolah) juga dilengkapi dengan helm, selimut, senter, makanan. Ini menjadi tempat pengungsian bagi orang-orang yang rumahnya tidak lagi aman.

Sosialisasi dan pelatihan

Pemerintah Jepang fokus untuk memberikan informasi yang cukup mengenai gempa bumi dan tsunami kepada para warganya. Sesi pelatihan menghadapi bencana alam, dilakukan secara rutin.

Pelatihan ini dimulai sejak dini, anak-anak prasekolah pun harus berpartisipasi.

Semua anak-anak di Jepang tahu jika gempa bumi terjadi, mereka tidak diperbolehkan panik atau menangis. Sebaliknya, mereka sadar harus melindungi kepala, keluar dari rumah, dan tidak boleh mendorong orang lain yang sama-sama sedang menyelamatkan diri.

Hal lain yang diketahui orang-orang Jepang ketika gempa bumi terjadi adalah mereka harus menghindari barang-barang yang digantung di dinding. Sebab, itu berpotensi menyebabkan luka parah jika terjatuh dan menimpa mereka.