Menurut peneliti, sistem tersebut akan sangat berharga di daerah yang banyak mengalami gempa. Menurut catatan peneliti, ada 12.000 hingga 14.000 gempa bumi di seluruh dunia setiap tahun, dan Survei Geologi AS memperkirakan gempa akan membunuh hingga 3,1 juta orang pada abad berikutnya.
Baca Juga: Hewan Laut yang Terjerat Sampah Plastik Kembali Tertangkap Kamera
Alat yang dimaksudkan peneliti adalah berupa tag radio yang dipasangkan pada kaki atau telinga hewan. Alat tersebut dilengkapi dengan penerima GPS dan sensor yang mampu memberikan informasi tentang lokasi dan kecepatan gerakan hewan. Bukan hanya itu, alat kecil tersebut bahkan dapat mendeteksi detak jantung hewan. Untuk sumber tenaga, tag tersebut didukung oleh panel surya pada siang hari, dan didukung baterai pada malam hari.
Meskipun banyak peneliti yang optimis dengan keberhasilan penelitian tersebut, sayangnya masih banyak pihak yang mengaku pesimis. Sikap pesimis ini terbentuk karena tidak adanya bukti ilmiah bahwa hewan benar-benar berperilaku berbeda ketika gempa akan segera terjadi.
John Vidale, direktur Pusat Gempa California Selatan di Los Angeles, mengaku bahwa gagasan untuk merekam data dari sejumlah besar hewan adalah hal yang masuk akal. Namun, ia tetap meragukan inisiatif tersebut. Sama halnya dengan Roland Burgmann, seorang ahli seismologi dari University of California, ia mengaku bahwa ide tersebut sangat membantu untuk melihat perilaku hewan, sayangnya ia juga masih meragukan keberhasilan penelitian tersebut.
Baca Juga: Sindrom Stockholm, Ketika Tawanan ‘Jatuh Cinta’ dengan Penculiknya
Sedangkan dari pihak peneliti, mereka tetap meyakini bahwa data yang didapatkan setidaknya bisa berguna untuk memprediksi gempa tertentu. Mereka menunjuk sebuah penelitian skala kecil di Italia tahun 2016 dimana beberapa lusin kelinci, domba, sapi, ayam dan anjing dilengkapi dengan tag elektronik. Penelitian tersebut menunjukkan adanya sinyal peringatan yang jelas dari para hewan.
"Ada banyak jenis gempa bumi yang berbeda tergantung pada bagaimana lempeng tektonik diselaraskan, dan kita tidak tahu apakah hewan dapat merasakan semua ini. Namun, orang-orang yang tinggal di wilayah ini menghargai informasi apa pun yang bisa mereka dapatkan, karena ketika sesuatu terjadi, mereka ingin aman,” lanjut Wikelski.