Upaya Peneliti Dalam Membuktikan Kemampuan Hewan Memprediksi Gempa

By Mar'atus Syarifah, Jumat, 31 Agustus 2018 | 16:00 WIB
Berbagai jenis hewan dipercaya dapat merasakan kedatangan gempa. (marie martin/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id - Selama berabad-abad, banyak anekdot dan kepercayaan yang menunjukkan bahwa hewan-hewan tertentu akan berperilaku aneh sebelum gempa bumi terjadi. Peneliti menjelaskan, perilaku aneh tersebut dikarenakan para hewan memiliki beberapa cara merasakan sesuatu yang hendak menyerang sebagai bentuk ancaman.

Sebagai gambaran, bila kita menonton film Spiderman, tokoh dengan kemampuan laba-laba ini selalu mendapat "perasaan aneh" ketika sebuah serangan atau ancaman datang menuju dirinya. Hal seperti itu yang dipercaya oleh peneliti dimiliki oleh hewan-hewan tertentu.

Ular dianggap melarikan diri dari sarang mereka dan menjadi agresif sebelum gempa terjadi. Sementara itu kawanan burung diketahui terbang bermigrasi keluar jalur untuk menyelamatkan diri.

Baca Juga: Ritual Pengorbanan Manusia dan Upaya Arkeolog Untuk Mengungkapkannya

Tim peneliti dari 150 universitas di seluruh dunia, saat ini sedang menyusun rencana secara global untuk melihat apakah perilaku hewan liar dapat membentuk sistem peringatan dini gempa yang efektif.

“Data ilmiah awal tentang gempa bumi menunjukkan bahwa beberapa hewan dapat merasakan peristiwa ini beberapa jam sebelumnya. Jika kita dapat membuktikan hal ini tanpa keraguan, maka akan berpotensi untuk menyelamatkan nyawa ratusan ribu orang di masa depan.

Keterbatasan teknologi penginderaan gempa saat ini adalah, mereka memberi  peringatan hanya beberapa detik sebelum gempa terjadi saja,” kata salah satu peneliti, Martin Wikelski.

Selama empat tahun terakhir, para ilmuwan Icarus telah memasang pemancar radio pada lebih dari 10.000 hewan termasuk burung, kelelawar, sapi, dan rubah terbang. Alat tersebut dipasangkan pada hewan-hewan di wilayah yang rawan gempa di seluruh dunia.

Dari alat tersebut, peneliti akan mendapatkan informasi tentang hewan melalui sinyal yang ditangkap oleh Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Informasi tersebut nantinya akan diteruskan ke laboratorium untuk analisis.

Radio tag dipasangkan pada burung untuk pencarian data. (MaxCine/MPI f. Ornithology)

Penelitian yang akan dimulai pada bulan Oktober ini akan diawali dengan langkah mempelajari data untuk melihat apakah hewan memang berperilaku berbeda sebelum gempa. Jika memang terjadi demikian, maka peneliti akan menentukan apakah perilaku aneh tersebut cukup sebagai andalan untuk membuat sistem peringatan dini yang praktis.

Lebih lanjut, jika memang data tersebut cukup dapat diandalkan, maka kedepannya peneliti dapat menggunakannya sebagai daya aplikasi untuk memperingatkan orang-orang jauh sebelum gempa terjadi. Sehingga, orang-orang akan memiliki cukup waktu untuk menyelamatkan diri, dan berpindah ke tempat yang lebih aman.