Nationalgeographic.co.id – Naga laut berdaun, biasanya tinggal di tempat yang sangat ‘santai’. Di habitat aslinya di perairan Australia, mereka mengambang mengikuti arus dan mudah menghindari predator karena terlihat seperti rumput laut liar.
Untuk mengisi perutnya, naga laut berdaun mengonsumsi krustasea kecil dari dasar samudera menggunakan mulut kolumnar mereka yang mirip dengan kuda laut.
“Hewan ini mengambang di laut seperti para astronaut di luar angkasa,” ujar Ari Fustukjian, dokter hewan di Florida Aquarium.
Oleh sebab itu, Fustukjian dan rekannya tahu ada sesuatu yang salah ketiga tiga naga laut berdaun di akuarium, mulai tenggelam.
Baca juga: Spesies Hiu Pemakan Tumbuhan Ditemukan untuk Pertama Kalinya
Ikan-ikan muda yang jenis kelaminnya belum bisa ditentukan tersebut, menggunakan semua energi mereka untuk tetap mengambang. Namun, hal itu sia-sia.
Hasil pindai sinar X kemudian menunjukkan bahwa saluran kemih berenang mereka – kantung udara milik ikan yang mengatur daya apung – hampir tidak ada. “Sepertinya saat masa perkembangan, ketiga naga laut ini kehilangan fungsi tersebut,” kata Fustukjian.
Masalah ini bukan hal baru di spesies naga laut berdaun. Namun, tetap mengejutkan melihatnya terjadi kepada tiga naga sekaligus.
Meski begitu, kondisi naga laut berdaun ini sangat sehat. Yang harus dilakukan hanyalah menemukan cara agar mereka tetap bisa mengapung di akuarium.
Fustukjian pun memutuskan untuk membuat ‘ban pelampung’. Itu terbuat dari neoprene yang memberikan daya apung, dapat menahan air asin, dan cukup lunak untuk digunakan sehingga tidak menyakiti tubuh naga laut.
Para dokter hewan pertama kali menguji pelampung hitam tersebut pada Juni lalu dan hasilnya berfungsi dengan baik. Naga laut berdaun mampu mengambang secara horizontal, juga bisa menurunkan kepala mereka untuk menyedot udang kecil dari dasar tangki.
Baca juga: Rubah Merah dan Siasat Cerdik Atasi Kelaparan Saat Musim Dingin
Awalnya, Fustukjian kesulitan untuk memasang pelampung di tubuh naga laut karena takut melukai daun-daunnya yang sangat halus. Namun, dengan beberapa perkembangan, ia bisa menyatukannya dalam waktu satu menit.
Dengan pelampung ini, naga laut berdaun bergabung dengan hewan-hewan lain yang tumbuh dengan alat prostetik.