Mengenal Spesies Laut Dalam yang Baru Ditemukan di Samudra Pasifik

By Gita Laras Widyaningrum, Rabu, 12 September 2018 | 11:19 WIB
Snailfish, ikan transparan yang ditemukan di Atacama Trench. (Newcastle University)

Nationalgeographic.co.id – Tiga spesies ikan terbaru telah ditemukan di perairan gelap di Atacama Trench, salah satu bagian terdalam di lautan.

Sekelompok peneliti internasional mengerahkan kamera berisi umpan di Samudra Pasifik bagian timur untuk mengungkap misteri di wilayah yang belum tereksplorasi ini.

Meskipun bertekanan tinggi dan membeku, namun area 7.500 meter di bawah permukaan laut tersebut penuh dengan kehidupan.

Baca Juga : Terdampak Perubahan Iklim, Serangga Semakin Kelaparan dan Rakus

Di antara makhluk-makhluk laut yang mengelilingi umpan, ada tiga spesies snailfish terbaru yang ditemukan. Ikan ini memiliki tubuh lembut dan transparan yang mampu beradaptasi dengan baik di kondisi ekstrem.

Dr. Thomas Linley, salah satu peneliti di Newscatle University, mengatakan, pada kedalaman ini, snailfish bisa hidup aman tanpa serangan predator.

“Seperti yang diperlihatkan rekaman dari kamera, ada banyak mangsa invertebrata di bawah sana. Perlu diketahui bahwa snailfish adalah predator puncak, jadi ia sangat aktif dan dalam keadaan kenyang,” paparnya.

“Struktur gelatin yang mereka miliki memungkinkan untuk beradaptasi pada tekanan ekstrem. Selain itu, struktur tubuh terkeras snailfish – yaitu gigi dan tulang di telinga bagian dalam – memberikan mereka keseimbangan.

“Namun, sebaliknya, tanpa tekanan ekstrem dan dingin, snailfish bisa meleleh dengan cepat apabila dibawa ke permukaan,” imbuh Linley.

Tiga spesies terbaru ini diberi nama snailfish merah muda, biru dan ungu. Mereka semua berhasil diidentifikasi setelah peneliti menganalisis rekaman video dan 11.468 foto yang diambil dari dasar laut.

Salah satu perangkap berhasil menjerat seekor snailfish. Ia akan dibawa ke permukaan agar tubuhnya bisa diawetkan dan diteliti lebih lanjut.

Baca Juga : Spesies Hiu Pemakan Tumbuhan Ditemukan untuk Pertama Kalinya

Sistem perangkap untuk menjelajahi laut dalam tersebut telah dikembangkan oleh para peneliti dalam lima tahun terakhir. Alat jebakan itu awalnya ‘dibuang’ ke laut dan dibiarkan selama empat jam agar benar-benar sampai ke dasarnya.

Ketika sudah berada di laut dalam, perangkap yang dilengkapi dengan kamera HD dan umpan tersebut akan menangkap gambar kehidupan di sana.