SkyDrive, Mobil Terbang Jepang Akan Melintasi Langit dalam Waktu Dekat

By Nesa Alicia, Jumat, 14 September 2018 | 13:25 WIB
Jepang akan meluncurkan mobil terbang akhir 2019 (iStock)

Nationalgeographic.co.id - Negara mana yang akan Anda pikirkan bila mendengar kata teknologi? Mungkin sebagian besar akan segera melayangkan pikiran menuju negeri Matahari terbit ini. Berbagai inovasi dan teknologi banyak terlahir di Jepang.

Seakan tidak pernah lelah berinovasi, saat ini Jepang sedang mengembangkan mobil terbang mereka. Tidak tanggung-tanggung, Jepang menargetkan mobil ini dapat terbang pada akhir tahun 2019.

Dalam pengembangannya, pemerintah Jepang bekerja sama dengan beberapa perusahan ternama, seperti All Nippon Airways, Japan Airlines, NEC, dan Toyota dengan produk Cartivatornya.

Baca Juga : Kurang Tidur Dapat Berdampak Besar Pada Prestasi Akademik Mahasiswa

Shinji Tokumasu, Menteri Perdagangan Jepang berharap agar mobil terbang ini dapat menyelesaikan masalah transportasi di pulau-pulau terpencil atau daerah pegunungan. Lebih lanjut Shinji juga mengungkapkan harapannya atas partisipasi mobil terbang ini dalam operasi penyelamatan (SAR) dan sebagai transportasi untuk mengirimkan bantuan ketika bencana terjadi.

"Kami telah melakukan pertemuan dengan pihak swasta untuk menciptakan industri baru yang akan menguntungkan pasar dunia," ungkapnya.

Sebelumnya, di Jepang, para teknisi yang bekerja dalam proyek Cartivator mengembangkan sebuah mobil tanpa awak dengan roda berjumlah tiga.

Demi mengembangkan mobil masa depan, Toyota dan perusahaan afiliasi telah berinvestasi sekitar 42,5 juta yen atau sekitar Rp5,6 miliar dalam proyek tersebut.

Atas dikembangkannya mobil terbang ini, sejumlah pihak kemudian menaruh harapan atas penggunaannya dalam menyalakan api Olimpiade 2020, saat Tokyo, Jepang menjadi tuan rumah penyelenggara kompetisi olah raga terbesar di dunia ini.

Baca Juga : Terdampak Perubahan Iklim, Serangga Semakin Kelaparan dan Rakus

Mobil terbang yang dinamai SkyDrive ini akan dilengkapi dengan empat set baling-baling. Untuk badan kendaraan sendiri berukuran 2,9 meter dengan lebar 1,3 meter.

Mengenai mobil terbang, sebenarnya Jepang bukanlah pemain tunggal. Beberapa perusahaan juga turut serta dalam penciptaan kendaraan masa depan ini. Perusahaan besar seperti Uber, Google dengan proyek Kitty Hawk, Lilium Aviation di Jerman, Safran di Prancis, dan Honeywell di AS dapat menjadi pesaing Jepang.

Pada bulan lalu, perusahaan pembuat mesin asal Inggris, Rolls-Royce mengungkapkan rencana mereka untuk mengembangkan kendaraan listrik hybrid, yang dijuluki "taksi terbang". Sementara itu, pada bulan Juni lalu, Kitty Hawk menawarkan untuk "test drive" bagi orang-orang yang tertarik membeli kendaraan mereka.