(FOTO) Mencoba LRT Jakarta, Moda Transportasi Baru nan Modern

By Gregorius Bhisma Adinaya, Kamis, 20 September 2018 | 16:41 WIB
Ruang kemudi LRT tampak futuristik. (Bhisma Adinaya/National Geographic Indonesia)

Nationalgeographic.co.id - Hari itu, Kamis (13/9/2018) kami mencoba moda transportasi baru masyarakat Jakarta, Light Rail Transit (LRT) Jakarta. Dengan penuh rasa penasaran dan antusias, National Geographic Indonesia berangkat menuju kawasan Rawamangun, Jakarta. Lebih tepatnya adalah kawasan Velodrome, tempat di mana stasiun LRT Jakarta berdiri.

Stasiun Velodrome sudah dipenuhi oleh masyarakat umum. Mereka menunggu kereta LRT datang untuk mengangkut mereka. Memang rute yang dibuka baru sebatas stasiun Velodrome menuju stasiun Kelapa Gading, tetapi hal tersebut tidak menyurutkan rasa penasaran masyarakat.

Sebenarnya LRT Jakarta memang tengah diuji coba dengan rute Rawamangun - Kelapa Gading, tetapi masyarakat umum dipersilakan untuk ikut dan berpartisipasi mencoba. Tidak ada pemberitahuan khusus mengenai hal ini, sehingga wajar saja bila banyak orang tidak mengetahui uji coba yang dilakukan pada 15 Agustus hingga 14 September 2018 ini.

Baca Juga : Makhluk Laut Seperti Alien Terdampar di Pesisir Pantai Selandia Baru

Tidak sabar untuk bisa mencoba. (Bhisma Adinaya/National Geographic Indonesia)

Beberapa penumpang yang sedang menunggu kereta LRT mengatakan bahwa moda transportasi ini mirip dengan MRT dan LRT milik Singapura. Suasana peron dan sistem pengaman (juga pintu otomatis) menjadi objek perbincangan yang mereka maksud.

Baca Juga : Tidak Terprediksi, Namun Jakarta Perlu Waspada Gempa Sunda Megathrust

Antara peron dengan kereta dibatasi oleh pintu kaca yang akan otomatis terbuka ketika kereta LRT sudah siap mengangkut penumpang.

Antara rel dengan peron terdapat pembatas dan pelindung. (Bhisma Adinaya/National Geographic Indonesia)

Akses pintu yang aman. (Bhisma Adinaya/National Geographic Indonesia)

Ketika di dalam kereta LRT, beberapa penumpang berpendapat bahwa laju kereta terlalu lambat dan masih terasa bergoyang. Namun hal tersebut langsung dijawab oleh Allan Tandiono, Direktur Utama PT LRT Jakarta yang pada hari itu ikut berada di dalam kereta.

Masyarakat memenuhi stasiun Velodrome. (Bhisma Adinaya/National Geographic Indonesia)

Dapat berdiri dengan stabil di dalam LRT. (Bhisma Adinaya/National Geographic Indonesia)

Mengabadikan pengalaman menggunakan LRT. (Bhisma Adinaya/National Geographic Indonesia)

Allan menjelaskan bahwa dalam uji coba tersebut, laju kereta memang dibatasi hanya sebatas 15 km/jam dari kecepatan operasional sebenarnya, yakni 60 km/jam. "Kecepatan uji coba ini tentu berdampak pada friksi rel dengan kereta, jadi guncangan cukup terasa," ungkap Allan. Lebih lanjut Allan mengatakan bahwa goyangan akan hilang ketika kereta berlari dengan kecepatan seharusnya.

Baca Juga : Mengubah Sampah Popok Menjadi Perabot Rumah Tangga, Bagaimana Caranya?

Selesai mencoba LRT, para penumpang kemudian secara acak dibagikan kertas survei mengenai pengalaman mereka selama mencoba kereta tersebut.

Secara acak penumpang diminta untuk mengisi survei. (Bhisma Adinaya/National Geographic Indonesia)

LRT Jakarta direncanakan akan siap digunakan pada penghujung tahun 2018, artinya kurang lebih dalam tiga bulan, Jakarta akan memiliki moda transportasi baru, menyusul Palembang yang sudah lebih dahulu memilikinya.

Walaupun target waktu semakin dekat, namun harga tiket hingga saat ini masih belum ditentukan.

Kereta LRT menjadi target foto. (Bhisma Adinaya/National Geographic Indonesia)

Pekerja projek LRT mengabadikan diri. (Bhisma Adinaya/National Geographic Indonesia)

Diawasi dengan CCTV. (Bhisma Adinaya/National Geographic Indonesia)

Sejumlah anak mengabadikan Kelapa Gading tampak atas. (Bhisma Adinaya/National Geographic Indonesia)

Penumpang tertarik untuk mengabadikan ruang kemudi LRT. (Bhisma Adinaya/National Geographic Indonesia)

Selesai mencoba naik LRT. (Bhisma Adinaya/National Geographic Indonesia)