Ketinggian jelajah pesawat juga dapat membuat penumpang menjadi mati rasa. Mulai dari telinga yang tidak bisa mendengar hingga indra perasa menjadi kurang peka.
Penelitian yang dilakukan oleh British Airways dan Leatherhead Food Research menyatakan bahwa suhu dingin, tingkat stres tinggi, dan pencahayaan kabin juga bisa mengurangi selera makan pada penumpang.
3. Dehidrasi
Ketika berada di dalam pesawat, tubuh akan kehilangan hingga 1,5 liter air karena tekanan udara yang kering di kabin. Hal ini kemudian memiliki potensi untuk menyebabkan selaput lendir tenggorokan, mulut, dan hidung menjadi mengering.
Baca Juga : Beberapa Destinasi Liburan Ini Juga Cocok Dijadikan Tempat Berolahraga
4. Bengkak dan kembung
Ketika tekanan udara berubah di ketinggian, penumpukan gas di dalam tubuh dapat menyebabkan sembelit, kembung, dan masalah pencernaan lainnya.
Selain itu, karena tubuh tidak bergerak dan duduk di ruang yang sempit dalam waktu yang cukup lama, hal ini bisa menyebabkan darah menumpuk di kaki yang akan meningkatkan risiko trombosis vena dalam.
Terkait hal ini, berikut adalah hal yang sebaiknya dilakukan untuk mengantisipasi dampak dari tekanan kabin di pesawat:
1. Saat bepergian menggunakan pesawat, pramugari akan menginstruksikan penumpang untuk mengenakan masker oksigen jika terjadi keadaan darurat.
Hal ini, sebaiknya benar-benar diperhatikan dan dipahami, mengingat tubuh sangat memerlukan pasokan oksigen.
2. Seluruh bagian badan biasanya akan mengering, termasuk kulit, hidung, mulut, dan tenggorokan.
Untuk menjaga agar tubuh tetap lembab dan mencegah mimisan, Anda disarankan untuk membawa semprot nasal saline hidung saat bepergian menggunakan pesawat.