Pesawat Kehilangan Tekanan Kabin, Apa Yang Akan Terjadi Pada Tubuh?

By Loretta Novelia Putri, Kamis, 27 September 2018 | 12:55 WIB
Rasa tidak nyaman ketika menggunakan pesawat. (RyanKing999/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id - Penerbangan pesawat maskapai Jet Airways Rute Mumbai menuju Jaipur terpaksa harus melakukan pendaratan darurat karena penumpang di dalam kabin terluka akibat tekanan kabin.

Seperti dilansir oleh Boldsky, Selasa (25/9), sebanyak 36 penumpang dilaporkan mengeluarkan darah dari hidung dan telinga. Mereka juga mengeluhkan sakit pada kepala.

Peristiwa ini terjadi akibat pilot gagal mengalihkan tekanan kabin pesawat.

Selama penerbangan, tekanan kabin seharusnya dihidupkan untuk menyeimbangkan kehilangan oksigen yang terjadi secara alami ketika pesawat mencapai ketinggian tertentu.

Ketika tekanan kabin berada pada tingkat yang tidak normal, maka oksigen akan berkurang. Dengan berkurangnya oksigen pada ketinggian, maka penumpang akan mengalami mimisan, sesak napas, pembengkakan otak, hingga sakit kepala.

Baca Juga : Satelit Mini Pembersih Sampah Luar Angkasa Berhasil Diuji Coba

Maka dari itu, sangat penting untuk kru penerbangan memperhatikan tekanan udara dalam kabin. Tekanan udara di dalam kabin pesawat dikendalikan dengan menggunakan udara dingin dan terfilter dari mesin pada ketinggian 8 ribu kaki.

Jika udara kabin kering, maka hal itu bisa membuat penumpang pesawat menjadi dehidrasi, sesak napas bahkan mimisan. Lantas apa saja yang terjadi pada tubuh penumpang ketika pesawat kehilangan tekanan pada kabin?

1. Kekurangan Oksigen

Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa semua kabin pesawat bertekanan hingga 75 persen dari tekanan atmosfer normal.

Jika tekanan di dalam kabin rendah, maka penumpang akan merasa pusing, lemas, sakit kepala, sesak napas hingga mimisan. Hak ini diakibatkan oleh rendahnya kadar oksigen dalam darah.

2. Pendengaran jadi mati rasa dan hilangnya selera makan

Ketinggian jelajah pesawat juga dapat membuat penumpang menjadi mati rasa. Mulai dari telinga yang tidak bisa mendengar hingga indra perasa menjadi kurang peka.

Penelitian yang dilakukan oleh British Airways dan Leatherhead Food Research menyatakan bahwa suhu dingin, tingkat stres tinggi, dan pencahayaan kabin juga bisa mengurangi selera makan pada penumpang.

3. Dehidrasi

Ketika berada di dalam pesawat, tubuh akan kehilangan hingga 1,5 liter air karena tekanan udara yang kering di kabin. Hal ini kemudian memiliki potensi untuk menyebabkan selaput lendir tenggorokan, mulut, dan hidung menjadi mengering.

Baca Juga : Beberapa Destinasi Liburan Ini Juga Cocok Dijadikan Tempat Berolahraga

4. Bengkak dan kembung

Ketika tekanan udara berubah di ketinggian, penumpukan gas di dalam tubuh dapat menyebabkan sembelit, kembung, dan masalah pencernaan lainnya.

Selain itu, karena tubuh tidak bergerak dan duduk di ruang yang sempit dalam waktu yang cukup lama, hal ini bisa menyebabkan darah menumpuk di kaki yang akan meningkatkan risiko trombosis vena dalam.

Terkait hal ini, berikut adalah hal yang sebaiknya dilakukan untuk mengantisipasi dampak dari tekanan kabin di pesawat:

1. Saat bepergian menggunakan pesawat, pramugari akan menginstruksikan penumpang untuk mengenakan masker oksigen jika terjadi keadaan darurat.

Hal ini, sebaiknya benar-benar diperhatikan dan dipahami, mengingat tubuh sangat memerlukan pasokan oksigen.

2. Seluruh bagian badan biasanya akan mengering, termasuk kulit, hidung, mulut, dan tenggorokan.

Untuk menjaga agar tubuh tetap lembab dan mencegah mimisan, Anda disarankan untuk membawa semprot nasal saline hidung saat bepergian menggunakan pesawat.