Naegleria fowleri, Amoeba Pemakan Otak yang Bisa Menyebabkan Kematian

By Gita Laras Widyaningrum, Rabu, 3 Oktober 2018 | 15:34 WIB
Infeksi Naegleria fowleri, amoeba pemakan otak. (Smith Collection/Gado/Getty Images)

Ketika sudah sampai di otak, amoeba akan merusak jaringan yang menghasilkan pembengkakan otak dan kematian.

Gejala awalnya meliputi sakit kepala, demam, kelelahan, muntah-muntah. Ini dapat terjadi satu hingga sembilan hari setelah infeksi.

Hanya sedikit yang berhasil selamat

Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, dari ratusan kasus, hanya sedikit orang yang bisa selamat. Menurut CDC, infeksi ini memiliki tingkat kematian hingga 97%.

Salah satu yang berhasil selamat dari Naegleria fowleri adalah gadis berusia 12 tahun di Arkansas.Ia mengalami infeksi amoeba tersebut pada 2013 lalu.

Dokter merawatnya dengan memberikan obat-obatan antijamur, termasuk obat percobaan bernama miltefosine yang awalnya digunakan untuk menyembuhkan penyakit kanker payudara.  

Baca Juga : Berbahaya, Perjalanan ke Planet Mars Bisa Menyebabkan Kanker

Upaya mengurangi risiko infeksi

Para peneliti tidak tahu bagaimana caranya menyingkirkan Naegleria fowleri di danau, sungai dan sumber air tawar lainnya.

Oleh sebab itu, orang-orang yang ingin berenang di air tawar harus memastikan bahwa risiko infeksi di sana sangat rendah. Anda juga bisa menghindari air masuk ke hidung dengan memegang lubang hidung agar tertututp atau menjaga kepala tetap berada di atas air.