Holodomor, Peristiwa Pembunuhan dan Kelaparan Massal di Era Stalin

By Nesa Alicia, Jumat, 5 Oktober 2018 | 10:49 WIB
Penduduk Ukraina mengalami kelaparan di tanah mereka sendiri. (Wikimedia Commons)

Nationalgeographic.co.id - Holodomor merupakan peristiwa kelaparan yang terjadi di Ukraina pada tahun 1932-1933.  Ini merupakan bencana yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Ukraina (yang kala itu masih tergabung dalam Uni Soviet), di mana jutaan orang meninggal akibat kelaparan.

Ada beberapa faktor historis yang memicu peristiwa Holodomor. Salah satunya kebijakan pertanian massal dan kolektivisasi paksa yang dilakukan oleh Uni Soviet sehingga menyebabkan kelaparan.

Pada tahun 1924, Lenin meninggal sehingga posisinya digantikan oleh Joseph Stalin. Setelah memiliki kuasa, Stalin menyusung program kolektivisasi pertanian dengan memaksa para petani untuk menyerahkan lahan pribadi, peralatan pertanian, dan ternak mereka. Para petani dipaksa untuk bergabung dengan pertanian kolektif milik negara.

Baca Juga : Sokushinbutsu, Kisah Para Biksu Yang Mengubah Dirinya Menjadi Mumi

Stalin menyampaikan bahwa pertanian kolektif dapat menghasilkan biji-bijian dalam jumlah besar. Itu kemudian akan dijual ke luar negeri sehingga hasilnya dapat digunakan untuk membiayai rencana industrialisasi.

Kolektivisasi berarti memaksa jutaan petani kecil keluar dari tanah mereka sendiri lalu bergabung ke pertanian kolektif yang lebih besar. Namun, para petani Ukraina melihat ini sebagai perbudakan sehingga mereka menolak menyerahkan tanahnya.

Karena pemberontakan tersebut, Stalin menegakan kebijakan perang di pedesaan bagi mereka yang melawan program kolektivisasi.

Sebanyak 1,5 juta penduduk Ukraina menjadi korban kebijakan “dekulakisasi” Stalin. Dekulakisasi merupakan kampanye yang dilakukan politik Soviet untuk menangkap dan mendeportasi sejumlah petani kaya beserta keluarganya. Mereka dicap sebagai Kulak yang berarti musuh pemerintah.

Stalin merasa bahwa pemberontakan yang akan terjadi di masa depan, akan dipimpin oleh orang-orang Kulak, yang proTsar dan antiSoviet. Ia pun berusaha melenyapkan mereka. 

Mereka yang kelaparan, lemas dan tak berkutik di pinggir jalan. (Wikimedia Commons)

Para Brigade Dekulakisasi secara paksa menyita tanah, ternak dan properti lainnya, serta mengusir seluruh keluarga para petani.

Hampir setengah juta orang di Ukraina dipaksa keluar dari rumah mereka dan dikirim ke daerah-daerah terpencil yang tidak berpenghuni seperti Siberia. Mereka seringkali ditinggalkan tanpa makanan maupun tempat berlindung. Dalam perjalanan, banyak yang meninggal, terutama anak-anak.

Uni Soviet juga meningkatkan jatah produksi yang tidak mungkin untuk dipenuhi. Mereka bahkan memotong jatah makanan di desa-desa Ukraina sehingga mengakibatkan kelaparan yang semakin meluas.

Siapa pun yang ditemukan mengambil makanan dari ladang tempat mereka bekerja, akan ditangkap dan dieksekusi. Sementara itu, blokade militer dibangun di sekitar desa untuk mencegah masuknya makanan dari luar ke desa-desa di Ukraina. 

Baca Juga : Sebesar Dinosaurus, Penemuan Burung Gajah Terbesar dari Madagaskar

Kelaparan yang terjadi membuat 25.000 orang Ukraina meninggal setiap harinya. 

Diperkirakan, total penduduk yang meninggal dalam peristiwa Holodomor mencapai 3 juta hingga 8 juta orang.

Untuk mengenang mereka yang meninggal akibat kelaparan, Ukraina membuka Museum Nasional "Peringatan Untuk Korban Holodomor" pada tahun 2008 di Kiev. Museum ini terletak di bukit Pechersk, berisi gambar-gambar serta artefak dari masa-masa kelaparan 86 tahun lalu.