Black Dahlia, Kasus Pembunuhan dan Mutilasi yang Tidak Terpecahkan

By Gregorius Bhisma Adinaya, Senin, 8 Oktober 2018 | 18:28 WIB
Elizabeth Short ()

Pihak penyelidik mengatakan bahwa pemotongan tubuh dilakukan dengan sangat rapi, sesuai dengan anatomi manusia. Ini membuat polisi menaruh kecurigaan bahwa pelaku mungkin saja memiliki latar belakang pendidikan medis atau kedokteran.

Surat yang dikirimkan kepada pihak kepolisian ()

Selang beberapa waktu kemudian, sebuah surat diterima oleh kantor polisi setempat. Surat ini tidak ditulis dengan tangan, tetapi dengan menggunakan huruf-huruf yang disusun dari potongan koran. Belakangan disebut dengan istilah "surat kaleng".

Di dalam amplop itu terdapat banyak benda pribadi Short. Bahkan pengirim surat ini juga mengatakan bahwa benda-benda tersebut adalah barang-barang milik Short yang sebelumnya berada di dalam tas.

Semua barang di dalam amplop beraroma bensin. Seolah-olah pengirim telah menghapus sidik jarinya dengan bensin.

Berbagai cara pun dilakukan oleh polisi dan FBI demi mendapatkan bukti baru atas jalan gelap kasus ini. Namun apa yang mereka lakukan seakan tidak membuahkan hasil. Sekitar 200 orang telah diinterogasi. Bahkan sebagian besar dari mereka juga telah melakukan tes kebohongan. Hasilnya nihil.

Berbagai spekulasi pun muncul terkait pembunuhan ini. Salah satunya adalah penolakan ajakan untuk berhubungan intim lantaran Short sedang hamil. Namun teori ini pun luruh karena berdasarkan hasil otopsi, Short tidak sedang hamil, dan belum pernah hamil.