Sudah Berhenti Merokok, Masihkah Berpotensi Terkena Kanker Paru-paru?

By Nesa Alicia, Rabu, 17 Oktober 2018 | 12:05 WIB
Berhenti merokok dapat menurunkan risiko kanker paru. (MarcBruxelle/Getty Images/iStockphoto)

Nationalgeographic.co.id - Bagi perokok aktif, mereka berisiko lebih tinggi terkena kanker paru-paru dibandingkan dengan perokok pasif. Meski begitu, apakah kanker paru-paru masih menjadi ancaman bagi mereka yang telah berhenti merokok

Perlu diketahui bahwa setelah berhenti merokok, tubuh akan mengalami perubahan positif. Salah satunya adalah peningkatan fungsi paru-paru. Anda yang telah berhenti merokok tidak akan lagi merasakan sakit saat bernafas dalam-dalam. 

Tidak hanya itu, risiko Anda terkena serangan jantung dan stroke akan menurun setelah dua hingga tiga tahun. 

Baca Juga : Mengapa Menggaruk Area yang Gatal dapat Menimbulkan Sensasi Nikmat?

Dikutip dari OncoLink, pada Rabu (17/10/2018), setelah berhenti merokok maka risiko terkena kanker paru-paru dan penyakit lain akan menurun dan terus berkurang. Butuh waktu sekitar 10 tahun tanpa rokok untuk menurunkan risiko kanker paru-paru sebesar 50 persen.

Terlebih setelah 15 tahun berhenti merokok, maka risiko untuk terserang kanker paru-paru hampir serendah orang yang tidak pernah merokok dan tidak menghirup asapnya.

Meski begitu, bukan berarti risiko kanker paru akan hilang sama sekali walaupun Anda telah berhenti sejak lama. Ini karena tubuh sudah terlanjur terpapar rokok dalam waktu yang lama, sehingga efek racun dalam rokok akan tetap berkembang dalam tubuh Anda. 

Penyataan tersebut diperkuat setelah dilakukan penelitian kepada 600 orang yang dirujuk untuk operasi kanker paru-paru. Hasilnya, dari semua pasien, 77 persen adalah mantan perokok dan 11 persen adalah pasien yang masih merokok. Hasil tersebut juga menunjukan bahwa pasien yang menderita kanker paru, rata-rata telah berhenti merokok selama 18 tahun.

Dengan begitu, berhenti merokok hanya akan menurunkan risiko terkena kanker paru tetapi tidak membuat Anda bebas dari kemungkinan menderita kanker tersebut.

Baca Juga : Triliuner Jepang Jalani Masa Pelatihan Sebelum Pergi ke Bulan

Untuk menurunkan risiko terjadinya kanker paru, Anda dapat melakukan pemindaian kesehatan. Dengan melakukan pemindaian, Anda dapat mendeteksi gejala awal kanker paru-paru sehingga Anda dapat mengetahuinya lebih cepat dan segera dilakukan tindakan.

(seksan mongkhonkhamsao)

Dikutip dari Verywell Health, dengan pemindaian kanker paru, tingkat kematian di Amerika Serikat pun mengalami penurunan sebesar 20 persen.

Anda sebaiknya melakukan pemindaian kanker paru, jika:

- Menjadi perokok aktif dengan menghabiskan dua bungkus per hari selama 15 tahun.- Berusia 55 hingga 80 tahun.- Masih merokok atau telah berhenti dalam 10 tahun terakhir.- Cukup sehat untuk menjalani operasi jika ditemukan kelainan.

Bila Anda tidak memenuhi kriteria diatas, Anda boleh saja untuk tetap memeriksakan diri ke dokter dan melakukan pemindaian paru. Apalagi, jika Anda memiliki riwayat keluarga yang pernah terkena kanker, maka Anda juga berisiko tinggi terkena kanker paru-paru.

Baca Juga : Suku Chambri dan Tradisi Skarifikasi, Melukai Kulit Agar Menyerupai Buaya

Berikut tanda-tanda berbagai gejala kanker paru yang perlu Anda waspadai:

- Batuk yang tidak kunjung sembuh.- Batuk berdarah.- Merasa sesak napas bahkan ketika sedang istirahat.- Merasakan nyeri di dada.- Berat badan turun tanpa sebab yang jelas.- Suara serak.- Badan lemas dan lemah.Bila Anda merasakan gejala tersebut, sebaiknya segera konsultasikan kepada dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Selain itu, pastikan Anda mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi, olahraga teratur, dan tidur cukup setiap harinya.