Nationalgeographic.co.id – Jamal Khashoggi merupakan salah satu jurnalis asal Arab Saudi yang berbakat di bidangnya. Selain itu, Khashoggi juga aktif mengomentari dunia politik – diperkuat dari pengalaman kariernya selama hampir 30 tahun.
Arab Saudi telah mengakui bahwa Kashoggi tewas di kantor konsulatnya di Istanbul, Turki. Mereka menyatakan, pria berusia 59 tahun tersebut meninggal akibat perkelahian, tetapi tidak menyebutkan di mana mayatnya berada.
Rumor yang beredar mengatakan bahwa Khashoggi dibunuh atas perintah putra mahkota Mohammed Bin Salman (MBS).
Baca Juga : Sering Berbohong? Bisa Saja Anda Akan Mengidap Kebohongan Patologis
Lahir di Madinah pada 1958, Khashoggi awalnya dekat dengan keluarga Kerajaan Arab Saudi. Ia dikenal sebagai reformis karena sering mempertanyakan batas-batas kebijakan regional dan domestik Arab Saudi dengan kritis.
Berkarier sebagai jurnalis
Khashoggi muda belajar jurnalistik di Indiana University, AS, dan memulai kariernya sebagai koresponden Gazette, koran Arab Saudi berbahasa Inggris. Kemudian, dari 1987 hingga 1990, ia kerap melaporkan beritan ke koran harian Asharq Al-Awsat dan Al-Hayat.
Khashoggi dikenal akan reportasenya mengenai kondisi Afghanistan, Algeria, Kuwait, dan Timur Tengah pada 1990-an. Ia pernah bertemu dan mewawancarai Osama bin Laden selama beberapa kali sebelum pria tersebut menjadi pemimpin kelompok teroris Al-Qaeda.
Pada 1999, Khashoggi menjadi editor koran Arab News dan menempati posisinya selama empat tahun lamanya. Jabatan selanjutnya adalah sebagai pemimpin redaksi Al Watan. Namun, ini hanya berlangsung selama dua bulan sebelum ia diberhentikan tanpa penjelasan di 2003. Ada yang mengatakan, kebijakan editorial Khashoggi membuat beberapa pihak marah.
Setelah berhenti sebagai jurnalis. Khashoggi menjadi penasihat media Pangeran Turki bin Faisal, yang merupakan mantan Kepala Direktorat Intelijen Umum Arab Saudi dan pernah menjabat sebagai Duta Besar Arab Saudi untuk AS dari 2005 hingga 2006.
Khashoggi sempat kembali menjabat sebagai editor Al-Watan pada 2007, namun dipecat pada 2010 karena tulisannya dianggap “memicu perdebatan pada masyarakat Saudi”.
Di tahun yang sama, Khashoggi ditunjuk sebagai manajer televisi berita Al Arab milik Pangeran Alwakeed bin Talal yang beroperasi di Manama, Bahrain. Saluran televisi ini kemudian ditutup pada Februari 2015. Banyak orang berspekulasi, ada masalah editorial dengan anggota oposisi Bahrain.