Astronaut di Luar Angkasa Tangkap Cahaya Oranye di Atas Lapisan Bumi

By Gita Laras Widyaningrum, Jumat, 9 November 2018 | 11:38 WIB
Cahaya oranye yang 'membungkus' Bumi. (NASA)

Nationalgeographic.co.id – Langit di atas Bumi tidak pernah benar-benar gelap. Bahkan, pada malam hari, cahaya lembut memancar dari tepi atmosfernya. Namun, sinar tersebut sangat sulit untuk kita lihat dari Bumi.  

Beruntung, para astronaut berhasil menangkap efek spektakuler itu dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Baca Juga : Bumi Tidak Lagi Datar, Google Tampilkan Bumi Bulat dalam Google Maps

Gambar yang berhasil mereka ambil menunjukkan bagaimana lengkung planet kita terbungkus oleh gelembung cahaya berwarna oranye yang dikenal sebagai airglow. Foto itu diambil pada bulan lalu, ketika ISS melewati Australia.  

Airglow muncul ketika nitrogen dan oksigen di atmosfer berinteraksi dengan radiasi ultraviolet dari matahari. Reaksi tersebut membangkitkan atom di atmosfer—menyebabkan mereka saling menghantam dan akhirnya memancarkan cahaya berwarna-warni.

Dari luar angkasa, airglow membuat Bumi seolah-olah diselimuti dengan cahaya berwarna lembut. Terkadang berwarna hijau, atau oranye seperti saat ini.

Baca Juga : Alien Mungkin Berwarna Ungu, Apa Dasar Pemikiran Para Peneliti?

Sementara itu, jika dilihat dari Bumi, reaksi yang muncul seperti sinar aurora, meskipun secara fundamental berbeda dan dapat dilihat di seluruh dunia. Efeknya akan mengitari langit layaknya pelangi.

Menurut para astronauit, airglow sangat menakjubkan untuk dilihat. Ia pun menarik perhatian para ilmuwan karena lokasinya tepat di perbatasan Bumi dengan luar angkasa. Apabila dapat menelitinya lebih jauh, ilmuwan mungkin dapat mengetahui bagaimana antariksa bisa terhubung dengan cuaca di planet kita.