Minyak bumi yang digunakan untuk membuat plastik sintetis adalah sekitar delapan persen setiap tahunnya. Dan dengan menggunakan bioplastik, masyarakat pun percaya akan penurunan penggunaan minyak bumi.
Namun hal ini tidak sepenuhnya memunculkan pandangan positif dan dukungan. Studi yang dilakukan oleh University of Pittsburgh pada tahun 2011 menemukan bahwa bioplastik menyebabkan ancaman atas berkurangnya lahan yang seharusnya digunakan untuk tanaman pangan.
Bahkan ada juga yang mengkritik jika produksi bioplastik menjamur, maka sumber daya yang seharusnya dialokasikan untuk bahan pangan menjadi langka.
"Plastik berbahan dasar bio memang mempunyai manfaat, tapi hanya jika mempertimbangkan sejumlah faktor," ucap Jenna Jambeck, ahli lingkungan dari Universitas Georgia.
"Di mana tanaman itu tumbuh? Berapa banyak lahan yang dibutuhkan? Berapa banyak air yang dibutuhkan?" ucap Jambeck.
Bioplastik yang tidak terpakai lagi harus dikirim ke TPA terlebih dahulu untuk didaur ulang seperti plastik yang terbuat dari minyak bumi atau dikirim ke industri pengomposan. Industri pengomposan bisa memanaskan bioplastik dengan suhu yang tinggi yang memungkinkan mikroba untuk memecahnya.
Bila tanpa suhu yang tinggi, bioplastik tidak akan bisa terurai dengan sendirinya, di TPA bahkan tumpukan kompos di rumah.
Apabila bioplastik telah sampai ke laut, pada dasarnya akan berakhir sama seperti plastik sintetis, yaitu berubah menjadi mikroplastik yang tidak terurai sampai beberapa dekade ke depan. Pada akhirnya, bioplastik juga bisa menjadi ancaman bagi biota laut.
"Jika PLA (bioplastik) bocor keluar, itu juga tidak akan terurai di lautan. Ini sama saja seperti plastik industri umumnya," ucap Jambeck.
Baca Juga : Penyu Terkecil di Dunia Terancam Punah, Mungkinkah Kita Penyebabnya?
Produsen bioplastik di AS adalah Produk Eco Colorado. Menurutnya, saat ini permintaan bioplastik meningkat cukup pesat dalam satu dekade terakhir.
"Minat konsumen dalam alternatif penggunaan plastik mendorong pertumbuhan itu," ucap Patrick Krieger seorang asisten direktur bidang regulasi dan teknis Asosiasi Plastik Industri (PLASTICS).
Dibandingkan dengan penggunaan bioplastik sebagai alternatif pengemasan yang disangka ramah dengan lingkungan, para ahli lingkungan justru menyarankan agar produsen mengembangkan alternatif lain yang lebih alami.
"Tidak ada kekurangan kesempatan bagi teknologi alternatif yang dapat terdegradasi di laut, yang tidak membebani lahan dan sistem produksi pangan kita," ucap Dune Ives seorang direktur eksekutif Lonely Whale.
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Loretta Novelia Putri |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR