Pada tebing bukit, dibuat beberapa lubang untuk menguburkan mayat. Berdasarkan tradisi setempat, warga yang berdarah bangsawan akan dimakamkan di lubang tertinggi, sementara orang biasa di kaki bukit. Masyarakat Toraja percaya, semakin tinggi lokasi seseorang dikubur, maka semakin mudah jalan mereka menuju surga.
Beberapa makam adat di Kete Kesu telah ditutup dengan jeruji besi untuk mencegah pencurian patung jenazah adat (tau-tau). Sebab, beberapa jenazah dapat dilihat jelas dari luar bersama dengan harta yang dikuburkan di dalamnya. Ada pula peti mati yang menggantung di dinding bukit. Peti kayu tersebut diukir dengan akurasi dan keindahan yang luar biasa.
Warga Ke'te Kesu dikenal sebagai pengrajin yang sangat terampil. Ornamen unik pada bambu atau batu diukir dengan abstrak atau geometris.
Beberapa suvenir yang mereka buat dapat Anda beli di sana. Termasuk tatakan gelas, perhiasan, hiasan dinding, tau-tau, dan bahkan senjata tradisional. Harganya beragam, mulai dari yang murah hingga mahal. Untuk hiasan dinding yang rumit dan lukisan berukir misalnya, dapat dibanderol dengan harga jutaan rupiah.
Baca Juga : Sejenak Mencecapi Kuliner Kedai Kopi Botan Tanjungbalai nan Melegenda
Dengan keunikkan dan kekhasan tradisi mereka, desa Ke'te Kesu menjadi salah satu warisan megah Toraja yang patut Anda kunjungi.
Cara menuju ke Ke'te Kesu
Untuk sampai ke Ke'te Kesu, Anda harus naik pesawat terlebih dahulu ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar. Selanjutnya, perjalanan dilakukan melalui jalur darat.
Tersedia bus dari Makassar menuju Rantepao Toraja. Perjalanan ke Rantepao memakan waktu selama delapan jam. Jika sudah sampai di Toraja, Anda harus melakukan perjalanan satu jam lagi ke desa Ke'te Kesu.
Informasi mengenai Ke'te Kesu maupun Toraja tersedia di pesona.travel.
Source | : | Dari berbagai sumber |
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR