Nationalgeographic.co.id - Permasalahan sampah semakin hari semakin mengerikan. Tidak hanya ditemukan di dalam palung terdalam, sampah juga ditemukan di dalam tubuh hewan laut. Bahkan penelitian terbaru mengungkapkan bahwa mikroplastik yang berasal dari sampah plastik sudah ditemukan di dalam kotoran manusia.
Hal ini menunjukkan bahwa kita, manusia, seakan berada di dalam situasi "saling membunuh". Kita yang menghasilkan sampah, kita—sesama manusia—juga yang saling mencelakai. Kita bahkan juga mencelakai hewan yang berada dalam ekosistem terdampak.
Baca Juga : Pemanasan Global, Satelit NASA Akan Ukur Jumlah Karbon di Hutan Dunia
Atas dasar permasalahan yang sama, Komunitas Gara-gara Kopi bersama Saya Pilih Bumi mengadakan aksi pungut sampah di Pantai Batu-batu Kenjeran, Minggu (6/1/2019) pagi.
Diikuti oleh lebih dari 40 orang dengan "seragam" kaos hitam, kegiatan ini juga diikuti dengan peletakan 20 tempat sampah dan rambu kebersihan.
"Fasilitas kebersihan tadi berasal dari pembelian kaos yang kami kenakan ini. Peserta tidak hanya menjadi volunter, tapi juga menjadi orang yang turut serta menyumbangkan fasilitas kebersihan di sana," ungkap Diky Wahyudi Lubis, Community Specialist dari Kompas Gramedia Male Division yang juga menjadi tim Saya Pilih Bumi.
Dwi Prima Yudha, Ketua Umum Komunitas Gara-Gara Kopi menjelaskan bahwa tempat sampah dipilih sebagai pengingat dan fasilitas yang memudahkan pengunjung pantai agar tidak membuang sampah sembarangan.
"Ada berbagai macam desain. Supaya orang semakin tertarik buang sampah di tempat sampah," ungkap Dwi lebih lanjut.
Seluruh tempat sampah hasil patungan ini kemudian diserahkan kepada warga RT 03 RW 02, Kelurahan Kedung Cowek, Kecamatan Bulak, melalui Hendik Tri Maryono selaku ketua RT 03.
Penulis | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR