Nationalgeographic.co.id - Kabar duka kembali datang dari dunia hiburan. Presenter Robby Tumewu meninggal dunia pada Senin (14/1).
Dilansir dari Tribunnews.com, pria berusia 64 tahun ini sempat dikabarkan mengidap penyakit stroke. Ia pun sempat menjalani serangkaian operasi sejak 2013.
Hal ini bermula saat Robby pingsan di acara televisi swasta pada 2010 silam. Ia pun segera dilarikan ke rumah sakit dan dinyatakan terserang stroke dan pembuluh darahnya pecah.
Sejak saat itu, Robby rajin melakukan terapi. Namun, kondisinya tak langsung membaik. Pada 2013, Robby mengalami serangan stroke yang kedua dan kemudian dinyatakan telah masuk stadium parah.
Baca Juga : Gejala Usus Buntu, 6 Tanda Ini Perlu Anda Ketahui Sebelum Terlambat
Stroke sendiri menjadi salah satu dari lima penyakit penyebab kematian di dunia. Diketahui bahwa setelah satu menit terserang stroke, otak akan kehilangan 1,9 juta sel.
Dalam satu jam, jika stroke tak diatasi, maka efeknya sama dengan proses penuaan otak selama 3,5 tahun. Makin lama stroke tidak ditangani, makin besar risiko penderitanya mengalami gangguan bicara, kemampuan berpikir, atau perubahan perilaku.
Oleh sebab itu, kenali lima gejala stroke sejak dini berikut:
Penglihatan ganda
Gangguan penglihatan, seperti penglihatan ganda atau samar, bisa menjadi tanda stroke. Meski begitu, banyak orang yang menganggapnya sebagai efek kelelahan atau penuaan saja. Padahal, itu merupakan efek dari terhambatnya pembuluh darah yang bisa mengurangi jumlah oksigen ke mata sehingga penglihatan pun terganggu.
Tangan kebas
Jika bagian tubuh atau wajah Anda mendadak kebas, segeralah ke rumah sakit. Penurunan aliran darah ke arteri mulai dari tulang belakang sampai belakang kepala bisa menyebabkan rasa kebas atau kelemahan pada satu bagian tubuh.
Lidah cadel
Beberapa jenis obat, misalnya pereda nyeri, memang dapat menyebabkan lidah sedikit cadel. Namun, kesulitan berbicara atau ketidakmampuan memahami ucapan orang lain secara mendadak perlu diwaspadai sebagai gejala stroke.
Baca Juga : Lima Diet Terbaik Menurut Ahli yang Bisa Diterapkan Pada 2019
Kehilangan keseimbangan
Berkurangnya sirkulasi darah ke otak juga dapat menyebabkan gangguan keseimbangan tubuh. Waspadai jika Anda mendadak sulit berjalan, pusing hebat, hilangnya koordinasi kaki, atau kehilangan keseimbangan.
Sakit kepala
Nyeri kepala secara mendadak paling sering diabaikan. Namun, ini bisa jadi gejala stroke. Segeralah ke rumah sakit, jika ternyata bukan stroke, tak ada ruginya melakukan tindakan pencegahan.
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR