Nationalgeographic.co.id - Tidak banyak orang yang mengetahui tentang gangguan kekentalan darah. Padahal, memperhatikan kadar kekentalan darah menjadi salah satu salah satu tolak ukur kesehatan tubuh.
Beberapa penyakit seperti stroke, serangan jantung, gagal ginjal, emboli paru dan trombosis vena dapat terjadi akibat kekentalan darah yang tidak terdeteksi dan ditangani dengan baik.
Perlu diketahui bahwa faktor yang paling memengaruhi kekentalan darah adalah sel darah merah. Bagi wanita, jumlah dan ukuran normal sel darah merah sekitar 36-46 persen dari volume darah, sementara bagi pria sekitar 41-53 persen.
Faktor lain yang dapat meningkatkan kekentalan dalam darah adalah jenis obat-obatan tertentu, kadar lipid yang tinggi, serta kondisi penyakit seperti kanker dan diabetes.
Baca Juga : Kontroversial, Tiongkok Melegalkan Penggunaan Cula Badak dan Tulang Harimau untuk Pengobatan
Saat kekentalan terjadi, maka sel darah saling menempel satu sama lain dan membentuk gumpalan darah. Ini dapat menghambat asupan oksigen ke seluruh tubuh dan memaksa jantung bekerja lebih keras sebagai upaya memenuhi asupan oksigen.
Kekentalan darah berkaitan dengan risiko lebih tinggi menderita serangan jantung. Tidak hanya itu, penderita juga dapat terkena stroke lebih tinggi.
Semakin tinggi kadar kolesterol jahat atau LDL, maka akan semakin kental pula darah. Selain itu, peradangan kronis juga dapat meningkatkan kekentalan darah yang berlebihan, sama halnya yang akan terjadi pada orang yang terbiasa merokok.
Baca Juga : Decompression Sickness, Penyebab Kematian Penyelam Syachrul Anto
Untuk mengurangi kekentalan darah, berikut tujuh pola hidup sehat yang dapat dilakukan.
- Berhenti merokok untuk mengurangi risiko pembentukan gumpalan darah dan serangan jantung
- Menerapkan pola makan sehat
- Berolahraga secara teratur
- Perbanyak minum air putih. Minimal 10-12 gelas per hari
- Donor darah secara berkala
- Mengonsumsi obat pengencer darah sesuai anjuran dokter
- Mengendalikan stres dengan baik
Selain itu, upayakan untuk menjaga berat badan agar tetap ideal serta mengecek kadar kolesterol dan tekanan darah secara teratur.
Source | : | alodokter.com |
Penulis | : | Nesa Alicia |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR