Nationalgeographic.co.id - Ruangan mewah dengan kasur empuk serta jaringan internet dengan kecepatan tinggi? Itu semua ada di hotel ini.
Namun, tidak seperti yang lainnya, hotel ini akan berada di luar angkasa. Apa yang dijelaskan tadi merupakan beberapa fitur dari Aurora Station–stasiun luar angkasa modular yang disebut-sebut sebagai hotel luar angkasa mewah pertama di dunia.
Baca Juga : Meski Kerap Bersaing, AS dan Tiongkok Kini Bersatu dalam Misi Bulan
Aurora Station yang dikembangkan oleh perusahaan teknologi Orion Span, pertama kali diumumkan pada 2018. Saat menginap di hotel ini, Anda bisa melihat Bumi dari atas. Sebab, Aurora Station rencananya akan mengorbit planet kita setiap 90 menit.
Fasilitas lain di dalam hotel berukuran 12x35 kaki tersebut adalah gravitas nol dan makanan luar angkasa berkualitas tinggi.
Meski terdengar menarik, tapi agar bisa menginap di sana, ada beberapa persyaratan yang perlu dipatuhi. Di antaranya serangkaian tes kesehatan dan pemesanan tiga bulan sebelumnya untuk mendapatkan tempat.
Perjalanan ke luar angkasa ini juga memerlukan banyak uang. Deposit sebesar 80 ribu dollar AS mesti Anda setor sebagai jaminan, sementara biaya perjalanan selama 12 hari mencapai 9,5 juta dollar AS (Rp134 miliar).
Tidak heran jika harganya cukup tinggi karena perjalanan ke luar angkasa akan menjadi pengalaman yang tidak terlupakan sepanjang hidup.
Baca Juga : Astronom Temukan Lubang Hitam yang Berkeliaran di Sekitar Galaksi Kita
Selama menginap di Aurora Station, para tamu dapat terbang 200 mil di sekitar permukaan Bumi. Mereka dapat melihat 16 matahari terbit dan terbenam setiap 24 jam dari luar angkasa ( bahkan dapat menyaksikan aurora dari atas Bumi–tergantung tanggal berkunjungnya).
Selain itu, para pengunjung juga dapat terlibat dalam penelitian astronaut. Salah satunya, cara menanam tumbuhan saat berada di luar angkasa.
Aurora Station akan diluncurkan pada 2021 dan menerima tamu pertamanya di 2012.
Source | : | New York Post |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR