Nationalgeographic.co.id - Kelompok konservasi kelautan, Ocean Conservancy, yang berbasis di Washington DC mengungkap bahwa sampah yang paling banyak ditemukan di lautan adalah puntung rokok. Sejak mulai mengumpulkan sampah pada 1986, kelompok itu telah mengumpulkan lebih dari 60 juta puntung rokok hanya di pantai sekitar Washington DC.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kebiasaan membuang puntung rokok sembarangan dilakukan oleh jutaan orang. Setidaknya dua pertiga puntung rokok ditemukan berserakan di trotoar atau selokan, dan akhirnya berujung di lautan.
Melansir CNN, Jumat (25/1/2019), sekitar 6 triliun rokok diproduksi setiap tahun dan lebih dari 90 persen filternya mengandung plastik. Ini artinya ada lebih dari 1 juta ton plastik setiap tahun yang diproduksi dari rokok.
"Banyak perokok berasumsi penyaring rokok terbuat dari bahan yang bisa terbiodegradasi atau bisa diolah. Padahal, filter rokok terbuat dari selulosa asetat (jenis plastik yang butuh sekitar satu dekade untuk bisa terurai)," jelas Elizabeth Smith yang bekerja di kebijakan pengendalian tembakau di Universitas California San Francisco.
Kemasan makanan
Sepanjang 2015, Our World in Data mengklasifikasikan berbagai jenis sampah yang paling banyak ada di dunia. Urutan teratas ditempati oleh sektor kemasan makanan dan minuman dengan total lebih dari 146 juta ton per tahun.
Kantung plastik
Jakarta saat ini tengah menggodok peraturan gubernur yang melarang penggunaan kantung plastik sekali pakai di pasar modern atau tradisional. Gagasan ini seiringan dengan hasil surbei yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup Jakarta dan Gerakan Indonesia Diet Kantung Plastik. Survei itu menunjukkan warga Jakarta ingin mengurangi pemakaian plastik kresek dan setuju jika pemerintah meregulasinya.
Laporan sintesis yang dikeluarkan World Bank tahun lalu menemukan bahwa komposisi sampah kantung plastik di sungai Jakarta tergolong besar, yaitu 21.6 persen atau kedua terbesar setelah kategori sampah organik lain yang jumlahnya mencapai 52,1 persen. Persentase yang cukup besar ini tidak mengejutkan karena kebanyakan orang biasa membuang sampah dengan kantung plastik, sebut laporan itu.
Sedotan plastik
Data World Bank 2018 menyebut sampah sedotan plastik termasuk ke dalam lima jenis sampah yang paling banyak ditemukan di Indonesia.
Organisasi Divers Clean Action (DCA) menyebut bahwa sampah sedotan plastik di Indonesia mencapai lebih dari 93,2 juta per hari.
Untuk diketahui, sedotan plastik membutuhkan waktu selama 500 tahun untuk bisa terurai secara alami.
Styrofoam
Selain sampah plastik, styrofoam juga termasuk sampah yang paling banyak ditemukan di lingkungan. Ini karena styrofoam menjadi alternatif yang paling banyak dipilih untuk mengganti kemasan makanan plastik. Padahal butuh waktu sampai 80 tahun untuk menguraikan styrofoam secara alami.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Jenis Sampah Terbanyak di Bumi, dari Puntung Rokok hingga Styrofoam ".
Penulis: Gloria Setyvani Putri
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR