Nationalgeographic.co.id - Teka-teki peristiwa kecelakaan pesawat milik maskapai Ethiopian Airlines yang terjadi pada awal Maret lalu mulai terkuak. Meskipun belum ada hasil penyelidikan secara menyeluruh dan resmi, namun sejumlah media internasional terus memberikan bocorannya.
Salah satu media internasional itu, ABC News, mengutip dua sumber penerbangan. Pada Rabu (3/4/2019), media ini melaporkan pesawat Boeing MAX 737 8 mengalami kerusakan sensor "angle-of-attack" saat lepas landas.
Sensor itu rusak akibat burung atau benda asing. Akibatnya, hal ini telah memicu kesalahan data dan aktivasi sistem anti-stall.
Baca Juga : Rupanya Kata Ini yang Diucapkan Pilot Ethiopian Airlines Sebelum Jatuh
Hal itu diyakini memicu pesawat mengarah ke bawah dan akhirnya jatuh ke tanah.
Salah satu sumber menyatakan, ketika hidung pesawat menukik, pilot tidak mencoba menariknya secara elektronik sebelum mengikuti prosedur darurat untuk melepaskan daya ke pengatur horisontal di bagian belakang pesawat.
Pilot justru secara manual berusaha untuk mendorong hidung pesawat ke posisi normal dengan menggunakan trim wheel. Setelah itu, pilot memulihkan daya ke pengatur horisontal.
Penyelidik dari Perancis dan AS membantu dalam investigasi tragedi Ethiopian Airlines dengan memusatkan perhatian pada sistem keamanan anti-stallotomatis pada MAX.
Mereka juga melihat kemungkinan kaitannya dengan masalah dalam penerbangan dengan kecelakaan Lion Air pada 2018.
Baca Juga : Boeing Tunda Peluncuran 777X Setelah Jatuhnya Pesawat Ethiopian Airlines
Dalam kedua kecelakaan itu, pesawat Boeing 737 MAX berjuang untuk mempertahankan penerbangan yang stabil.
Namun, temuan awal dalam penyelidikan kecelakaan Ethiopian Airlines baru akan dirilis oleh otoritas Ethiopia pada Kamis pagi waktu setempat.
Seperti diketahui, kecelakaan Ethiopian Airlines nomor penerbangan 302 pada 10 Maret lalu membuat dunia menangguhkan operasional Boeing 737 MAX.
Sesaat setelah lepas landas, ketika pesawat baru berada di ketinggian 137 meter, hidung pesawat mulai menukik.
Seorang pilot, sebagaimana dipaparkan harian The Wall Street Journal, mengatakan kepada rekannya "pitch up, pitch up!" sebelum akhirnya komunikasi radio terputus.
Pesawat itu jatuh setelah hanya enam menit mengangkasa.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | 201256+0000 |
Editor | : | Bayu Dwi Mardana Kusuma |
KOMENTAR