Nationalgeographic.co.id - Dalam kurang dari setengah tahun, dua pesawat Boeing seri 737 Max 8 mengalami kecelakaan dan menewaskan seluruh penumpangnya.
Lion Air dengan nomor penerbangan JT-610 jatuh pada tanggal 20 Oktober 2019 dan pesawat dengan seri yang sama yang dimiliki oleh Ethiopian Airlines juga jatuh pada hari Minggu (10/3/2019) lalu. Keduanya dinilai memiliki pola yang sama sebelum akhirnya jatuh.
Baca Juga : 4 Kesamaan Kecelakaan Pesawat Ethiopian ET302 dengan Lion Air JT610
Dilansir dari CNN, Senin (11/3/2019), juru bicara Boeing mengumumkan penundaan peluncuran produk terbaru mereka, Boeing 777X, yang digadang-gadang sebagai pesawat dengan jet bermesin ganda terbesar dan terefisien yang pernah ada di dunia.
Penundaan peluncuran pesawat dengan kapasitas angkut 425 penumpang ini disebabkan oleh peristiwa jatuhnya Boeing 737 Max 8 milik Ethiopian Airlines kemarin. Padahal, rencananya pesawat terbaru ini akan diluncurkan pada pekan ini.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, pesawat milik Ethiopian Airlines mengalami masalah lima menit setelah take-off dan meminta untuk kembali mendarat. Namun nahas, pesawat dengan nomor penerbangan ET 302 beserta seluruh penumpangnya tidak berhasil kembali dengan selamat.
Baca Juga : Kisah Kepala Kerbau Sebagai Sesajen Stasiun Jakarta Kota 'BEOS'
"Pilot mengalami kesulitan dan ingin kembali ke bandara. Dia sudah diberi izin (untuk balik)," ucap Tweolde GebreMariam, CEO Ethiopian Airlines, seperti dilansir dari Kompas.com, Senin (11/3/2019).
Kecelakaan ini dinilai menjadi pukulan keras bagi Boeing, pasalnya, model Max ini menjadi suksesor bagi Boeing 737 dengan predikat terlaris sepanjang masa.
Seri 737 Max 8 sendiri menjadi pesawat dengan penjualan tercepat dalam sejarah Boeing. Bahkan 100 operator penerbangan sudah memesan lebih dari 4.500 pesawat.
Penulis | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR