Nationalgeographic.co.id – Ada sesuatu yang menakjubkan dari lubang hitam. Mungkin karena ia seperti hewan buas yang bersembunyi di luar angkasa dan bisa merobek bintang-bintang. Objek kosmis yang aneh ini terus memikat para ilmuwan dan orang awam.
Namun, dari mana lubang hitam berasal? Bagaimana mereka terbentuk dan apa yang memberinya kekuatan destruktif yang mengagumkan?
Baca Juga : Penemuan Bersejarah: Foto Pertama dari Lubang Hitam Berhasil Terungkap
Sebelum menjawab hal tersebut, kita harus tahu dulu apa sebenarnya lubang hitam. “Pada dasarnya, ia merupakan objek atau titik di luar angkasa di mana tarikan gravitasinya sangat kuat sehingga tidak ada yang mampu melepaskan diri darinya,” papar Neta Bahcall, astrofisikawan dari Princeton University.
Bahkan, gelombang cahaya pun tersedot oleh lubang hitam. Itulah mengapa ia berwarna hitam gelap.
Menelan objek di sekitarnya
Lubang hitam muncul seperti mukjizat yang berasal dari abu bintang-bintang mati. Ketika bintang raksasa mencapai akhir hidupnya, hidrogen yang ia leburkan menjadi helium hampir habis.
Jadi, bintang monster ini mulai membakar helium lagi dengan menggabungkan atom yang tersisa menjadi elemen yang lebih berat, hingga akhirnya penyatuan itu tak lagi menyediakan energi yang cukup untuk menopang lapisan luar bintang.
Menurut Centre for Astrophysics and Supercomputing, Swinburne University of Technology, lapisan atas bintang itu kemudian runtuh dan meledak. Menyemburkan ledakan kuat dan terang bernama supernova yang pada akhirnya memicu pembentukan lubang hitam.
Teori relativitas umum dari Albert Einstein memprediksikan, sisa bintang ini memiliki tiga kali massa Matahari, sehingga gaya gravitasinya sangat kuat dan bisa menghancurkan material lain disekitarnya menjadi titik kecil dengan kepadatan tak terbatas.
Sebenarnya, jika hanya seorang diri, lubang hitam umumnya hanya akan diam di sana dan tidak melakukan banyak hal.
Namun, apabila ada gas dan debu yang mengelilinginya, maka material tersebut akan tersedot ke rahang lubang hitam. Menciptakan semburan cahaya terang yang berputar-putar di sekitarnya seperti saluran air.
Kemudian, lubang hitam akan menggabungkan massa mereka menjadi miliknya sendiri sehingga memungkinkan untuk tumbuh.
Saat dua lubang hitam bertemu
Jika dua lubang hitam bertemu, gravitasi yang kuat dari mereka akan saling menarik. Semakin dekat dan mengelilingi satu sama lain. Gabungan massa kedua lubang hitam ini akan mengguncang struktur ruang dan waktu di dekatnya serta mengirim gelombang gravitasi.
Baca Juga : NASA Akan Bayar Ratusan Juta untuk Tiduran Selama Dua Bulan, Tertarik?
Pada 2015, para astronom menemukan gelombang gravitasi seperti itu melalui Laser Interferometer Gravitational-Wave Observatory (LIGO).
“Itu adalah pertama kalinya kami benar-benar bisa mendeteksi lubang hitam dan memastikan bahwa mereka ada,” kenang Bahcall. Ia menambahkan, penemuan itu juga semakin memperkuat teori Einstein.
Sebelumnya, para ilmuwan pun pernah menemukan bukti tidak langsung dari lubang hitam. Mereka menyaksikan bintang di pusat galaksi Bima Sakti mengorbit di sekitar objek raksasa yang misterius.
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR