Nationalgeographic.co.id - 'Tsunami serbuk sari' sedang menyerang wilayah selatan Amerika Serikat.
Pada Senin lalu, fotografer Jeremy Gilchrist menangkap beberapa gambar menakjubkan yang ia sebut sebagai #Pollenpocalypse di Durham, Carolina Utara.
Kota tersebut menyatakan bahwa kadar serbuk sari di sana sangat tinggi. Ini membuat bubuk berwarna kuning menyelimuti mobil-mobil dan jalanan. Bahkan, memengaruhi kualitas udara dan membentuk kabut yang membuat pengidap alergi semakin menderita.
Baca Juga : Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran, Status Masih Waspada
Untuk mengambil gambar tersebut, Gilchrist menggunakan kamera drone. Hal tersebut memungkinkannya mendapat pemandangan lebih baik dari lingkungan sekitarnya.
Kepada CNN, Gilchrist mengatakan bahwa ia mengedit fotonya sebelum diunggah ke media sosial, tapi hanya mengatur kontrasnya agar seperti terlihat dengan mata telanjang. Kondisi yang kering dan berangin membantu serbuk sari menumpuk di sana sebelum tersapu oleh hujan lebat.
Menurut National Allergy Map dari Pollen.com, beberapa negara bagian di selatan dan tenggara AS, saat ini memang sedang dipengaruhi oleh kadar serbuk sari yang tinggi–mulai dari Arizona, Arkansas hingga New York.
Baca Juga : Semakin Mengkhawatirkan, Gletser Pegunungan Alpen Bisa Benar-benar Hilang
Mengapa tahun ini sangat parah? Seperti kebanyakan masalah yang kita hadapi sekarang, penyebabnya adalah perubahan iklim.
Selama beberapa tahun terakhir, gelombang serbuk sari di musim semi semakin meningkat. Dunia yang semakin menghangat juga memperpanjang musim dan membawa serbuk sari yang lebih banyak dari biasanya.
Sedihnya, kondisi ini semakin memburuk seiring berjalannya waktu, 2019 bahkan berpotensi menjadi tahun terparah. Dampaknya? Alergi disertai mata merah dan hidung berair.
Source | : | IFL Science |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR