Nationalgeographic.co.id - Satu hal yang Twitter tunjukkan ke kita adalah kenyataan bahwa orang-orang menyukai pertanyaan yang terdengar bodoh, tapi yang memunculkan jawaban yang dalam dan menarik. Misalnya, apa yang terjadi jika dunia tiba-tiba berubah jadi bluberi, sebuah pertanyaan yang diajukan oleh seorang fisikawan. Atau perdebatan tentang warna sebuah gaun?
Ilmuwan pun menghadapi perdebatan yang sama. Mereka baru-baru ini berargumen di Twitter untuk menjawab pertanyaan yang terlihat remeh: “Mana indra terbaik, dan mengapa?”. Debat ini telah membuka beberapa pertanyaan yang tidak terduga—seperti apa yang sebenarnya membuat indra penting atau tidak? Dan, apakah beberapa indra secara fundamental lebih penting?
Jawaban atas pertanyaan ini dibuat polling-nya. Walau beberapa mungkin menganggap pemenangnya jelas indra penglihatan, indra peraba yang secara teknis melibatkan semua sensasi dari tubuh kita jadi pemenangnya. Tapi, apakah kesimpulan ini benar jika kita lihat bukti ilmiahnya?
Kita membutuhkan indra peraba lebih dari indra penglihatan untuk dapat bergerak. Meskipun ini tampaknya sebuah klaim yang perlu diuji, tapi hal tersebut dibuktikan oleh beberapa kasus.
Pasien yang sistem saraf motoriknya rusak adalah orang yang indra perabanya tidak berfungsi, mereka juga kehilangan kemampuan untuk mengetahui posisi dan gerakan, kemampuan yang disebut (proprioception), dan kemampuan menggerakkan anggota tubuh atau disebut (kinesthesia). Hal ini mungkin terjadi karena reaksi infeksi akibat penyakit autoimun yang menyerang sistem saraf motorik, walaupun dalam banyak kasus, penyebabnya tidak jelas.
Meski sistem motorik pasien tidak secara langsung terkena dampaknya , kebanyakan penderitanya tidak dapat melakukan gerakan paling sederhana sekalipun. Itu karena otak perlu menentukan posisi awal ketika tubuh ingin bergerak, dan hal ini membutuhkan indra peraba.
Terlepas dari batasan ini, satu pasien, yang diidentifikasi dengan inisial “IW”, mengejutkan ahli medis setelah mampu berjalan kembali. Dia melakukan ini dengan merencanakan secara cermat otot mana yang bergerak dengan urutan yang detail sebelum benar-benar bergerak—lalu dia menatapi anggota badannya untuk mengetahui kesuksesannya. Strategi ini menuntut kognitif tinggi, dan sangat tidak umum, untuk pasien yang memakai kursi roda.
Banyak penikmat makanan mungkin berpikir indra rasa sebagai indra terpenting. Namun, siapapun yang pernah mencoba makan setelah bius dokter gigi dapat menjamin risiko dan sulitnya makan tanpa indra peraba—sebuah kesulitan yang disebutkan oleh pasien dengan inisial “GL” yang kehilangan saraf motoriknya. Pengalaman “GL” ditulis dalam satu tulisan ilmiah.
Komponen lain dari indra peraba adalah sistem vestibular, atau sistem yang menjaga keseimbangan kita dan membantu menjaga kita tetap tegak. Jika Anda pernah merasakan mabuk darat, Anda akan sedikit mengerti apa yang terjadi ketika sistem penting ini bermasalah. Pendeknya, mata Anda akan memberitahu otak untuk bergerak, tetapi sistem vestibular Anda bilang Anda sedang diam. Hal ini menyebabkan menyebabkan konflik yang berujung pada vertigo, mual, dan kehilangan keseimbangan.
Meskipun tidak diperhitungkan oleh indra lain, persepsi akan rasa sakit dan suhu juga termasuk di dalam indra peraba. Lahir tanpa bisa merasakan sakit itu langka (ada 45 kasus yang ditemukan) dan sangat berbahaya. Beberapa ahli memperkirakan hal data yang ada kurang dari kejadian sebenarnya, karena penderita banyak yang tidak berumur panjang sehingga mereka tidak terdokumentasi. Ini karena rasa sakit memberitahukan tubuh Anda bahwa ada sesuatu hal yang buruk pada tubuh Anda, dan Anda perlu bereaksi cepat. Pasien harus mengecek sendiri berkali-kali dalam sehari, untuk mencegah infeksi dari luka yang tidak disadari.
Sentuhan adalah bagian penting dalam kehidupan manusia. Sentuhan adalah indra pertama yang terbentuk dalam janin di rahim, dan beberapa orang percaya bahwa integrasi dari berbagai sensasi yang berhubungan dengan tubuh mungkin membentuk kesadaran diri kita.
Sentuhan dari orang lain juga dapat mengurangi kecemasan, mempengaruhi perilaku kita, membentuk pertumbuhan otak dan mengurangi respons sakit di otak bayi. Kita bahkan memiliki seperangkat saraf khusus yang membedakan proses sentuhan “sosial” dan “emosional”.
Di sisi lain, dari perspektif neurosains, mudah untuk melihat mengapa indra penglihatan menonjol dibanding indra lainnya. Otak sepertinya fokus pada indra penglihatan. Area otak primer untuk memproses rangsangan visual, atau disebut visual cortex, menggunakan area terbesar dibanding indra lainnya. Sebagian karena indra penglihatan membutuhkan sumber daya yang besar, indra penglihatan menjadi sumber beragam bentuk mispersepsi.
Kelihaian indra penglihatan berarti jika ada konflik antara dua indra, indra penglihatan biasanya mengubah persepsi akhir kita agar sama dengan informasi visual. Dalam ilusi tangan karet yang terkenal. Kita ketika mengelus tangan palsu di depan seseorang (dan menyembunyikan tangan mereka sendiri) dapat membuat orang itu merasakan tangan mereka seperti tangan mereka sendiri yang dielus—indra penglihatan membajak indra peraba mereka. Hal serupa juga terjadi ketika pendengaran berkonflik dengan penglihatan.
Penglihatan juga membuat kita bisa membaca, menulis, dan berkesenian. Anda dapat melihat wajah orang tercinta Anda, atau bahaya yang datang dari jauh. Namun mungkin kita menganggap penglihatan sangat penting karena indra ini ada di garis depan pengalaman sehari-hari kita. Kevin Wright, seorang asisten profesor neurosains di Oregon Health and Science University, Amerika Serikat yang membuat polling indra mana yang terbaik, berpendapat bahwa orang-orang yang kehilangan penglihatannya mungkin akan lebih merasa kehidupan mereka terganggu karena “kita lebih awas terhadap indra penglihatan kita dibanding fungsi indra peraba kita.”
Jadi apakah indra lain kurang penting? Indra penciuman kita sudah ada dari lama dan cukup kompleks. Jika urutan mengindikasikan sesuatu, penciuman adalah sebuah bentuk chemoreception atau sesuatu yang dianggap sebagai “indra” pertama yang berevolusi dalam nenek moyang multisel kita. Penciuman adalah indra satu-satunya yang tidak melewati sistem sensorik otak kita. Indra penciuman masuk langsung ke cortex untuk diproses.
Penciuman bekerja sama dengan indra perasa untuk menghentikan Anda makan- makanan busuk atau beracun. Penciuman juga berhubungan kuat dengan memori, hingga membentuk bagian penting dari proses yang menjaga identitas kita. Dan pendengaran lebih penting dari peraba dan penglihatan dalam mendeteksi bahaya yang datang dari belakang kita. Pendengaran tentu saja bekerja lebih baik dalam gelap daripada penglihatan. Tanpa pendengaran juga tidak ada musik.
Di akhir, indra peraba mendapat suara saya karena indra ini menjaga saya tegak, bergerak, dan hidup—lebih dari yang lain. Melihat ke masa depan, bagaimanapun, saya bahagia melihat bagaimana teknologi substitusi indra dapat mengubah penilaian kita tentang mana indra yang lebih atau kurang penting. Seperti yang diungkapkan sains, misalnya, dengan alat yang tepat kita dapat belajar melihat dengan sentuhan atau suara.
Source | : | The Conversation Indonesia |
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR