Nationalgeographic.co.id—Perdebatan sengit kerap mewarnai dunia kopi, terutama seputar metode penyeduhan terbaik. Salah satu fokus utama adalah hubungan antara tingkat pemanggangan biji kopi dan kadar kafein yang dihasilkan.
Namun, hasil penelitian laboratorium terkini telah mengungkap fakta mengejutkan yang mungkin membuat para penggemar kopi panggang gelap berpikir ulang.
Studi mendalam ini berhasil mengidentifikasi kombinasi faktor-faktor kunci yang berkontribusi pada terciptanya secangkir kopi sempurna, yang tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga memberikan semangat.
Hasilnya? Penggemar kopi panggang gelap mungkin harus segera menghabiskan minuman kesukaan mereka sebelum mengetahui penemuan mengejutkan ini.
Zachary Lindsey, seorang asisten profesor fisika di Berry College, Georgia, mengungkapkan keheranannya akan isu ini.
"Lebih dari dua dekade lalu, seorang barista pernah meyakinkan saya bahwa kopi panggang gelap mengandung lebih banyak kafein. Namun, selang satu dekade kemudian, pandangan yang berbeda muncul, yang menyatakan bahwa kopi panggang teranglah yang menjadi juara kandungan kafein," ujarnya seperti dilansir Popular Science.
"Sayangnya, saya kesulitan menemukan data yang kuat untuk mendukung kedua klaim tersebut."
Mencari metode seduhan terbaik
Dalam sebuah penelitian terkini yang diterbitkan di jurnal Scientific Reports, Tim Lindsey telah melakukan investigasi mendalam mengenai pengaruh proses pemanggangan dan penyeduhan terhadap karakteristik kimia dan fisik biji kopi.
Fokus utama penelitian ini adalah biji kopi Ethiopia yang telah melalui dua metode pengolahan yang berbeda, yakni proses alami dan dicuci.
Untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif, para peneliti mengeksplorasi lima tingkat pemanggangan yang bervariasi dan tiga durasi waktu seduh (satu, dua, dan sepuluh menit).
Baca Juga: Bagaimana Kopi Bisa Terdampak oleh Perubahan Iklim? Adakah Solusinya?
KOMENTAR