Nationalgeographic.co.id - Mampukah manusia berbicara dengan satwa yang ada di sekitar peradaban? Rupanya kemampuan komunikasi dengan satwa dapat dipelajari oleh manusia.
Ada satu cerita menarik dalam keseharian Prabowo Subianto, tokoh nasional dan calon presiden dalam Pemilihan Umum Republik Indonesia 2019. Cerita ini bermula dari asisten pribadi Prabowo, Rizky Irmansyah, yang menyebut capres 02 itu dapat berkomunikasi dengan satwa.
Publik mengetahui cerita itu manakala terdapat materi unggahan akun Instagram pribadi beralamat @rizky_irmansyah (25/4), Rizky menceritakan pengalamannya melihat Prabowo berkomunikasi dengan hewan.
Cerita itu di antaranya menyebut pada suatu ketika saat sarapan pagi, salmon yang akan dimakan Prabowo dikerubuti semut.
Secara refleks, Rizky mengambil salmon itu untuk digantinya dengan salmon yang baru.
Prabowo mencegahnya, kemudian mengambil piring salmon yang dikerubuti oleh semut-semut tadi.
Baca Juga: Kerang dan Salmon Paling Rentan Terdampak Perubahan Iklim
Ia kemudian berkata “Semut, saya mau makan, tolong kamu jangan di sini.”
Piring salmon itu kemudian diletakkan persis di meja kecil di sebelah kursinya.
Rupanya, kurang dari 1 menit, salmon itu bersih dari semut.
Kemampuan berkomunikasi dengan hewan, menurut drh. Rajanti Fitriani, bisa dilakukan semua manusia. Caranya pun dapat dipelajari secara ilmiah.
Jika manusia dapat melakukannya dengan tepat, kita dapat memahami yang dirasakan hewan, sehingga menjaganya dari sakit dan kepunahan.
Baca Juga: Sempat Berkeliaran di Inggris, Satwa Ini Memancing Rasa Ingin Tahu
Dokter hewan pemilik klinik hewan Rajanti and Friend, Tangerang Selatan ini juga dapat berkomunikasi dengan hewan dan berprofesi sebagai animal communicator.
Salah satu pengalamannya berkomunikasi dengan hewan yakni saat dimintai bantuan mencari tahu sebab kematian dari beberapa rusa yang dikirim dari Istana Bogor ke Stadion Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, tempat penyelenggaraan Asian Games 2018.
Bersama dengan anggota timnya, yakni drh. Chika dan drh. Caroline, Rajanti berangkat ke Palembang. Rusa yang merupakan hewan hibah ini adalah jenis rusa totol (Axis axis) yang bukan binatang asli Indonesia.
Hewan ini didatangkan oleh Sir Thomas Standford Raffles dari India ke Istana Bogor tahun 1814.
Rusa yang hidup liar di alam merupakan daya tarik yang disiapkan oleh pemerintah daerah setempat.
Sustainability: Kerap jadi Limbah, Kulit Buah Kakao Ternyata Bisa Hasilkan Antioksidan
Penulis | : | Trisna Wulandari |
Editor | : | Bayu Dwi Mardana Kusuma |
KOMENTAR